MATARAM – Direktur RSUD NTB, dr. H. Lalu Hamzi Fikri, MM, MARS mengatakan, pasien-pasien positif Covid-19 yang dirawat di RSUD NTB banyak yang sudah sembuh. Dari testimoni pasien-pasien yang sudah sembuh, ternyata kuncinya adalah berpikiran positif.
‘’Saya lihat kasus-kasus (pasien positif Covid-19) yang masuk di rumah sakit memang banyak yang sembuh tergantung pola pikir yang positif. Dari testimoni yang ada, pikiran positif sangat mendukung dalam proses penyembuhan,’’ tutur Fikri, Sabtu (16/5) di Mataram.
Jika berbicara dari sisi pengobatan, virus Corona masih belum ada obatnya sampai sekarang. Pengobatan yang dilakukan di rumah sakit, apabila pasien mengalami mual-mual, maka akan diberikan obat mual. Apabila pasien suhu tubuhnya naik, maka akan akan diberikan obat penurun panas baik melalui injeksi atau tablet.
Pasien juga diberikan vitamin yang dimasukkan lewat infus. Kemudian ada tambahan obat anti virus remdesivir yang merupakan obat standar diberikan kepada pasien terinfeksi virus.
Pasien positif Covid-19 yang dirawat di RSUD NTB dari bergejala ringan, sedang dan berat. Pasca dibangunnya Rumah Sakit Darurat Covid-19 di Asrama Haji, pasien dengan gejala ringan dipindah ke sana. RSUD NTB hanya menangani pasien gejala berat.
Ia menyebut pasien dengan gejala berat jumlahnya sekitar 5 – 10 persen. Sisanya merupakan pasien dengan gejala ringan hingga sedang. Kebanyakan, pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia usianya di atas 60 tahun dan punya penyakit komorbid seperti hipertensi dan diabetes.
Dengan ditanganinya pasien gejala ringan di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Asrama Haji, maka pasien-pasien positif Covid-19 lebih mudah proses penyembuhannya. Karena Rumah Sakit Darurat dibuat senyaman mungkin bagi pasien dalam membantu proses penyembuhan.(jl)
‘’Saya lihat kasus-kasus (pasien positif Covid-19) yang masuk di rumah sakit memang banyak yang sembuh tergantung pola pikir yang positif. Dari testimoni yang ada, pikiran positif sangat mendukung dalam proses penyembuhan,’’ tutur Fikri, Sabtu (16/5) di Mataram.
Jika berbicara dari sisi pengobatan, virus Corona masih belum ada obatnya sampai sekarang. Pengobatan yang dilakukan di rumah sakit, apabila pasien mengalami mual-mual, maka akan diberikan obat mual. Apabila pasien suhu tubuhnya naik, maka akan akan diberikan obat penurun panas baik melalui injeksi atau tablet.
Pasien juga diberikan vitamin yang dimasukkan lewat infus. Kemudian ada tambahan obat anti virus remdesivir yang merupakan obat standar diberikan kepada pasien terinfeksi virus.
Pasien positif Covid-19 yang dirawat di RSUD NTB dari bergejala ringan, sedang dan berat. Pasca dibangunnya Rumah Sakit Darurat Covid-19 di Asrama Haji, pasien dengan gejala ringan dipindah ke sana. RSUD NTB hanya menangani pasien gejala berat.
Ia menyebut pasien dengan gejala berat jumlahnya sekitar 5 – 10 persen. Sisanya merupakan pasien dengan gejala ringan hingga sedang. Kebanyakan, pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia usianya di atas 60 tahun dan punya penyakit komorbid seperti hipertensi dan diabetes.
Dengan ditanganinya pasien gejala ringan di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Asrama Haji, maka pasien-pasien positif Covid-19 lebih mudah proses penyembuhannya. Karena Rumah Sakit Darurat dibuat senyaman mungkin bagi pasien dalam membantu proses penyembuhan.(jl)