KUNJUNGAN: Wakil Gubernur NTB, Dr Hj Sitti Rohmi Djalillah saat berkunjung ke Balai Paramita. |
Dalam kesempatan itu, ia mengaku tenang melihat proses yang berjalan dengan baik. Kepada semua anak-anak di balai ini ia berpesan, sebaik-baik manusia yakni bermanfaat bagi sesama.
"Di usia yang masih terbilang muda dalam menjalani hidup akan ada cobaan. Namun, berpikiran positif juga harus dijaga untuk modal dalam menjalani hidup," ucapnya.
Bagi Wagub, kesulitan hidup adalah tempaan yang telah melahirkan banyak orang-orang hebat. Karena banyak orang-orang hebat berangkat dari masalah yang sangat sulit.
Begitu juga orang-orang sukses berangkat dari kehancuran. Karena itu, hal tersebut bisa diambil sebagai pelajaran.
Rohmi menginginkan agar apa yang dihasilkan dapat dikenal oleh masyarakat NTB bahkan Indonesia dan dapat bermanfaat dan semakin berkembang.
"Percayalah jalan hidup kita tergantung daripada doa dan ikhtiar kita. Tak bisa itu salah satunya, harus kedua-duanya untuk berusaha bagaimana caranya supaya kehidupan kita lebih baik lagi," sambungnya.
Sementara itu, Kepala BRSAMPK Paramita Mataram, I Ketut Supena mengatakan, Balai Paramita bahu-membahu dan bersinergi dengan Dinas Sosial meningkatkan kerja sama terkait program-program dari Kementerian Sosial.
"Suatu kebahagiaan untuk kami, orang-orang yang masuk ke sini harus bahagia, maka anak-anak kami 100 persen dari NTB penuh kebahagiaan apapun masalahnya, di sini ditemukan solusinya" jelasnya.
Setelah keluar dari Balai Anak Paramitha, mereka diharapkan telah memiliki skill dan kompetensi untuk mulai berwirausaha. Pihaknya hanya mengawal dan memberikan stimulus didiknya.
Setelah diskusi tersebut, Wakil Gubernur NTB dan rombongan diajak untuk berkeliling di Balai Anak Paramita melihat usaha ekonomi produksi yang hampir semua pekerjanya adalah anak-anak dari balai tersebut. (jl)