DITATA: Pemandangan di komplek IC Hubbul Wathan Mataram ditata Pemprov NTB. |
Gubernur NTB, Dr H Zulkieflimansyah dalam kesempatan itu menyarankan, konsep pengerjaan penataan kawasan IC Hubbul Wathan hendaknya tidak asal-asalan. Terutama di musim kemarau, ketersediaan air yang akan mengairi tanaman di kompleks IC itu hendaknya senantiasa tersedia.
Apa yang dilontarkan gubernur sangat beralasan. Ia menunjuk contoh seperti di Singapura. Penataan pohon dan tanaman diatur sedemikian rupa.
"Jangan sampai jarak tanamnya terlalu berdekatan. Ini penting agar pemandangannya lebih terlihat indah dan teratur," ungkapnya, Jumat (19/6).
Di lain sisi, penataan IC ini disebutnyaantaran kawasan ini telah menjadi salah satu destinasi wisata. Keterlibatan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) harus nyata dalam penataan tersebut.
Sementara itu, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda NTB, Dra. Baiq Eva Nurcahyaningsih MSi berharap, dengan penataan halaman IC dapat kembali mendorong menggeliatnya pariwisata di NTB. Selain itu, ia juga menyinggung protokol kesehatan virus cirina yang harus tetap diterapkan.
"Penggunaan masker, cuci tangan dan jaga jarak diminta tetap dilakukan saat akan bekerja dan keluar rumah," ucapnya.
Di era pandemi ini, lanjutnya, tugas pemerintah tidak terhenti. Kerja-kerja di masa depan harus mencapai tujuan dan target yang telah dicanangkan.
Kepala Dinas Pariwisata NTB, H LM Faozal menuturkan, pengerjaan tahap satu akan mulai dilakukan hari ini. Penataan tepatnya di area depan Gedung Pendidikan.
"Selain juga tanaman, rumput-rumputnya pun akan segera diganti dan akan dilakukan peremajaan termasuk pula konsep pagar hidup," ucapnya.
Ia memprediksi masa pengerjaan proyek ini hingg tiga bulan kedepan. Dalam masa itu, diharapkan penataan kawasan IC sudah rampung.
Sementara untuk pengerjaan tahap kedua akan dilakukan di halaman depan gedung utama IC. Dalam proses penataan IC ini diharap dapat berjalan lancar. Begitu juga dengan tanaman yang akan ditata diharapkan tumbuh subur.
"Jenis tanaman kita sudah siapkan, mudah-mudahan semuanya bisa hidup karena kita memasuki musim kering di bulan Juni dan Agustus," sambungnya.
Demi memastikan tanaman dapat tumbuh dengan baik, pihaknya telah menyiapkan dua unit sumur bor. Kedua unit sumur bor ini nantinya membantu penyiraman tanaman di musim kemarau. (jl)