Menkopolhukam, Mahfud MD saat berada di NTB. |
"Gubernur NTB sudah menunjukan cara yang sebenarnya. Bahkan kebijkannya telah mendahului Perpres itu dengan satu keyakinan bahwa pandemi Covid-19 tidak boleh menghambat pertumbuhan ekonomi tapi justru menjadi blessing in disguise (berkah yang terselubung)," puji Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) RI, Prof. Dr. Mohammad Mahfud MD, Selasa (21/7).
Lontaran ini disampaikan Mahfud saat didampingi Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian. Keduanya berada di NTB dalam agenda kunjungan kerja.
Dalam rangka kunjungan kerja di NTB, politisi yang akrab disapa Mahfud MD itu menilai kebijakan menghidupkan ekonomi masyarakat dari bawah sudah sangat tepat. Yang dulunya rakyat tidak bisa menghidupkan ekonominya sendiri, karena selalu dihambat oleh para konglomerat dengan kekuatan-kekuatan modal yang besar. Maka sekarang dihidupkan ekonomi masyarakat dari bawah dengan anggaran yang tersedia.
"Nah, seperti itu sebenarnya semangat kita yang baru. Pandemi Covid-19 ini harus dilawan dan ekonomi harus tumbuh. Kalau bisa kita jadikan Covid-19 sebagai berkah untuk menumbuhkan ekonomi masyarakat dan daerah," tegasnya.
Diketahui, kebijakan Pemprov NTB dalam upaya menghidupkan ekonomi masyarakat, terbukti melalui bantuan Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang yang menggunakan semua produk-produk lokal. Produk lokal tersebut telah melibatkan ratusan UMKM masyarkat di semua kabupaten kota se-NTB.
Kendati kebijakan itu tidak biasa dan menuai banyak pro-kontra, namun manfaatnya dirasakan oleh masyarakat. Baik nilai tambah pendapatan bagi UKM/IKM lokal maupun bagi masyarakat penerima bantuan.
Dengan langkah itu, kebijakan pemerintah NTB banyak menuai pujian termasuk Presiden Joko Widodo. Bahkan Presiden menilai Provinsi NTB sebagai daerah rujukan daerah lain untuk memulihkan ekonomi dengan memanfaatkan produk-produk lokal di tengah pandemi Covid-19 saat ini.
Selain itu, Mantan Ketua MK RI itu juga meminta kepada masyarakat bahwa pandemi Covid-19 dapat diterima sebagai kenyataan yang tidak terhindarkan dari kehidupan masyarakat saat ini. Pada waktu yang bersamaan pemerintah juga mimiliki tekad kuat untuk menyesuaikan diri dengan cara ekonomi harus bergerak meski di balik fakta Covid-19 masih sedang mewabah.
"Covid-19 ada bersama kita dan sedang membayang-bayangi kehidupan kita. Disisi lain, ekonomi harus dipulihkan, jangan sampai lumpuh hanya karena pandemi Covid-19," katanya.
Senada, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menjelaskan, jika melihat keputusan presiden, terdapat dua isu yang menjadi atensi pemerintah. Yaitu, isu penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi.
Pandemi Covid-19 ini awalnya menyisakan krisis kesehatan yang kemudian menelan korban yang banyak. Kemudian dalam perjalanan lebih lanjut, ada efek domino dari krisis kesehatan menjadi masalah krisis ekonomi dan keuangan bahkan krisis sosial.
"Melihat krisis kesehatan dan krisis ekonomi ini tidak bisa dipisahkan. Bukan hanya menyelamatkan salah satu bidang saja tapi semua sektor harus diselamatkan," jelas mantan Kapolri itu.
Ia menjelaskan, salah satu faktor dibentuknya komite penanganan Covid-19 dan pemuliham ekonomi adalah untuk mempercepat pemulihan ekonomi yang terdampak. Salah satu programnya komite diantaranya, ada paket stimulus yang dilakukan oleh pemerintah yang jumlahnya cukup besar sampai ratusan triliun.
Paket stimulus ini untuk menghidupkan ekonomi baik yang skala besar, menengah maupun skala kecil. Paket stimulus ini ada dalam bentuk insentif kebijakan maupun dalam bentuk bantuan tunai.
"Selama ini juga banyak stimulus ekonomi dilakukan tapi ini kan dijadikan satu paket dengan penanganan kesehatan sehingga dua-duanya berjalan paralel," tutupnya.
Selain Menko Polhukam dan Mendagri, dalam kunjungi kerja di NTB tersebut, juga dihadiri oleh pejabat tinggi negara yaitu Kepala Staf Umum TNI, Letnan Jenderal TNI Joni Supriyanto. Ada pula Wakapolri, Komjen Gatot Eddy Pramono dan Wakil Ketua DPD RI, Nono Sampono.
Kunjungan kali ini dalam rangka mensukseskan Pilkada serentak 2020, pendisiplinan masyarakat taat protokol kesehatan Covid-19. Agenda lainnya yakni terlaksananya program objek vital nasional di NTB. (jl)