TINJAU: Istri Gubernur NTB, Hj Niken Widyawati saat meninjau kawasan peternakan ayam petelur di Play Maras, Sumbawa. |
Bertahun-tahun, kebutuhan telur di NTB sangat tergantung dengan pasokan telur ayam ras dari luar daerah. Tidak pernah terpikirkan sebelumnya, bagaimana NTB bisa swasembada telur. Padahal daerah bumi gora ini, sejak puluhan tahun silam sudah cukup dikenal dengan potensi peternakan dan pertaniannya yang melimpah.
Mimpi NTB swasembada telur itu dimulai tahun 2019 lalu. Mimpi itu kini mulai nyata, dan selangkah lagi NTB akan swasembada telur.
Digawangi Samawa Farm, NTB tahun lalu sudah membangun peternakan ayam petelur di Kawasan Olat Maras dengan kapasitas 72.000 ekor.
Sukses dengan langkah pertamanya, Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah di tahun 2020 ini kembali mencanangkan perluasan pembangunan kandang 100 ribu pullet di kawasan yang sama, Olat Maras. Dari 100.000 pullet di lahan yang disiapkan, perkiraannya akan mampu menyuplai sekitar tiga 300 ribu ekor ayam petelur.
Ikhtiar NTB swasembada telur, yang dirintis Gubernur NTB, Dr. Zul ini tidaklah main-main. Bahkan sudah disiapkan lahan untuk 1 juta ekor ayam ras petelur.
Resepnya cukup sederhana. Menurut Dr.Zul sapaan akrabnya, investasi itu hanya mungkin kalau pemimpin memaknai kehadirannya sebagai pelayan masyarakat.
"Tugas pemimpin adalah melayani dan mencari solusi atas berbagai kebutuhan dan kesulitan yang dihadapi masyarakat," ujarnya, Senin (20/7).
Awalnya di kawasan Olat Maras itu, sebenarnya merupakan kawasan belantara, penuh semak belukar. Di tempat ini juga tidak didukung akses jalan, air dan fasilitas lainnya. Hanya tersedia hamparan lahan.
Hadirnya peternakan berkapasitas besar ini diharap mampu memproduksi telur dalam jumlah massal. Dengan demikian di masa depan, NTB akan swasemabada telur. (jl)