APEL: Jajaran ASN Lobar saat apel pagi Senin dan diingatkan bahaya resesi ekonomi. |
MATARAM--Mengantisipasi potensi terjadinya resesi ekonomi pada kuartal 3 atau di bulan September, jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) Lombok Barat diajak berhemat. Ajakan ini selaras dengan apa yang disampaikan Menkopolhukam Mahfud MD.
Mahfud menyebut Indonesia sudah bwrdaa di amabang batas resesi. Potensi terjadinya keterpurukan ekonomi itu dipastikan mencapai, 99,9 persen.
"AsN harus hidup hemat dan siap mengencangkan ikat pinggang," kata Sekda Lobar, H Baehaqi, Senin (31/8).
Ia meminta para ASN dapat menerapakan prinsip pengiritan untuk mengantisipasi terjadinya resesi. Hal ini agar ASN memiliki fiskal yang memadai saat masa resesi.
"ASN sebisa mungkin untuk berhemat dan irit dengan membeli kebutuhan wajib yang menjadi prioritas," imbuhnya.
Hal tersebut disampaikan Baehaqi saat memimpin apel pagi. Dalam kesempatan itu, ASN diharapkan dapat membuat skala prioritas dalam berbelanja agar tidak terdampak oleh resesi ekonomi yang hampir pasti terjadi.
Menyiasati kemungkinan resesi itu, ia meminta untuk menghindari pengeluaran yang sifatnya tidak terlalu penting. ASN dilarang berbelanja jika bukan menjadi kebutuhan.
Ia juga meminta agar ASN dapat tetap rajin dan disiplin dalam menjalankan tugas. Hal ini sebagai salah satu tanda syukur atas berbagai rezeki yang diperoleh oleh ASN.
Ia mengatakan, ASN tidak boleh pesimis dan harus memiliki target kerja agar dapat berdayasaing. Selain itu, Sekda juga meminta agar ASN dapat memberikan kinerja terbaik untuk Lombok Barat dalam berbagai hal sebagai bentuk tanggung jawab terhadap masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, Sekda yang dikenal sangat memahami tentang perencanaan daerah ini juga meminta agar ASN dapat menerapakan protokol covid dalam kehidupan sehari hari. Hal ini untuk menjaga diri dan keluarga dari wabah covid19 yang sudah mulai menurun di Lombok Barat.
Permintaan lain yang disampaikan yakni agar ASN dapat mensosialisasikan protokol covid kepada masyarakat di sekitar. Langkah ini pentinh untuk mencegah penularan Covid 19.
Lebih lanjut Sekda juga mengatakan bahwa semua pihak tidak perlu panik dan khawatir berlebihan dalam menghadapai ancaman resesi ekonomi. Hal ini karena pemerintah pusat memiliki langkah dan kebijakan dalam mengatasi masalah ini.
"Kita jangan panik, tapi kita harus tetap antisipasi dengan melakukan penghematan dan berbelanja sesuai dengan skala prioritas" ujarnya. (jl)