UPDATE: Inilah update perkembangan COVID di NTB. |
MATARAM--Kepala Dinas Kesehatan NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi menegaskan, kunci kesembuhan pasien terkonfirmasi Covid-19 yakni mengikuti semua standar isolasi mandiri yang ditetapkan.
Karena itu, isolasi mandiri hanya dapat dilakukan setelah mendapatkan izin dari dokter penanngung jawab. Bagi pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 tidak boleh memutuskan untuk melakukan isolasi mandiri. Begitupun sebelum isolasi mandiri dilakukan, harus dapat melapor ke rumah sakit rujukan yang dituju.
"Bagi pasien yang melakukan isolasi mandiri tetap mendapatkan obat atau vitamin dari dokter penanggung jawab. Sehingga diharapkan keadaan pasien akan semakin membaik," ungkap dr Eka, saat siaran langsung update live penanganan Covid-19 di Facebook Diskominfotik NTB, Minggu (30/8).
Pasien yang melakukan isolasi mandiri merupakan tindakan lanjutan setelah rontgen dan sample darah diperiksa oleh dokter. Pemeriksaan ini yang menjadi dasar bagi dokter penanggung jawab untuk mengambil keputusan. Apakah diijinkan untuk isolasi mandiri atau dirawat di rumah sakit rujukan maupun rumah sakit darurat yang tersedia.
"Ini merupakan upaya memutus mata rantai penyebarannya dan mencegah pasien Covid-19 tidak jatuh dalam keadaan yang semakin berat yang berakhir pada kematian," tegasnya.
Sementara itu, Sekda NTB Drs. Lalu Gita Ariadi selaku Kepala Harian Gugus Tugas Covid-19 Provinsi NTB menjelaskan, perkembangan penanganan Covid-19 di NTB per Minggu (30/8). Angka kesembuhan disebutnya cukup tinggi yakni sebesar 73,5 persen.
Jumlah ini diatas angka kesembuhan nasional. Akan tetapi selain kesembuhan yg tinggi ternyata angka kematian juga cukup tinggi.
Ini menggambarkan bahwa upaya penanganan terhadap pasien Covid-19 di NTB telah terlaksana dengan baik. Namun di sisi lain pemerintah harus terus berikhtiar mencegah terjadinya kasus kematian sedini mungkin.
Salah satu hal penting untuk mencegah penemuan kasus Covid-19 dalam kondisi berat adalah dengan melakukan contact tracing secepat mungkin.
"Oleh karenanya, dimohon kepada masyarakat untuk senantiasa dapat kooperatif dan bekerjasama membantu para petugas melakukan contact tracing, agar tindakan penanganan terhadap orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 dapat lebih cepat dilakukan," harap Miq Gita sapaan akrab Sekda NTB.
Selanjutnya, Miq Gita juga merincikan perkembangan Covid-19 di NTB, antara lain, jumlah kasus suspek sebanyak 10.781 orang dengan perincian 442 orang (4 persen) masih dalam isolasi, 381 orang (4 persen) masih berstatus probable.
Berikutnya, 9.958 orang (92 persen) sudah discarded. Jumlah Kontak Erat yaitu orang yang kontak erat dengan pasien positif Covid-19 namun tanpa gejala sebanyak 20.395 orang, terdiri dari 1.777 orang (9 persen) masih dalam karantina dan 18.618 orang (91persen) selesai karantina.
Sementara Pelaku Perjalanan yaitu orang yang pernah melakukan perjalanan dari daerah terjangkit Covid-19 sebanyak 73.915 orang. Tang masih menjalani karantina sebanyak 1.312 orang (2 persen), dan yang selesai menjalani masa karantina 14 hari sebanyak 72.603 orang (98 persen)..
Terakhir, Sekda mengajak seluruh warga NTB bersama mencegah penularan dan deteksi dini penularan Covid-19. Pemerintah melalui petugas kesehatan juga tetap melakukan contact tracing terhadap semua orang yang pernah kontak dengan yang terkonfirmasi positif.
"Diharapkan juga kepada petugas kesehatan di kabupaten kota melakukan identifikasi episentrum penularan setempat Covid-19 untuk dilakukan tindakan pencegahan dan pengendalian penyebaran virus Covid-19," ungkapnya. (jl)