Husna Fatayati |
Tema besar talkshow bincang gemilang, yaitu sehat dan produktif NTB Nurut Tatanan Baru dan Industrialisasi di tengah pandemi.
"Kegiatan in digagas oleh Biro Humas Protokol NTB bekerjasama dengan KPID NTB dan 70 lembaga penyiaran TV/Radio se NTB. Saat ini sudah mulai bisa ditonton dan didengarkan sesuai dengan jadwal yang ada di masing-masing lembaga penyiaran," kata Kepala Biro Humas dan Protokol Provinsi NTB, Najamuddin Amy Rabu, (19/8).
Ia mengatakan, pihaknya telah mengajak kepala perangkat daerah di NTB bersedia menjadi narasumber di lembaga penyiaran. Tunuannya guna sama-sama berbagi informasi dan menyampaikan progress program Pemprov NTB sesuai tupoksinya masing-masing.
Sejumlah lembaga penyiaran yang sudah dan akan menggelar talkshow antara lain TV 9 dengan mengundang Ketua TP PKK NTB Hj Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah dan Kadis Kesehatan NTB dr. Nurhandini Eka Dewi. Selanjutnya Radio SGM dengan narsum Kapolres Lobar dan Kadis PMD Lobar, Radio Global FM Lombok dengan narsum dokter dan Kepala OPD Pemprov NTB.
Lembaga penyiaran di Pulau Sumbawa juga tak kalah bersemangat menggelar talkshow bincang gemilang. Misalnya Radio Planet DMC FM menggelar talkshow dengan mengundang Kapolres Bima Kota sebagai narsum.
Sebelumnya pada rapat koordinasi yang digelar beberapa waktu lalu.
Koordinator Bidang Pengelolaan Struktur dan Sistem Penyiaran KPID NTB Husna Fatayati mengatakan, tema besar pelaksanaan program talkshow tersebut yakni Industrialisasi dan Nurut Tatanan Baru. Syarat dan ketentuan program sudah diatur yakni peserta lembaga penyiaran diharuskan memiliki izin dari Kementrian dan KPID NTB.
Selain itu, bersedia membuat program talkshow tersebut dengan hastag #nuruttatananbaru #bicarasiaranbaik #bincangemilang #NTBLawanCorona.
"Ouput dari acara program talkshow ini yaitu lembaga penyiaran dapat bisa beradaptasi dengan teknologi," katanya.
Husna mengatakan, pihaknya terus mengajak lembaga penyiaran agar tetap kreatif di tengah pandemi yang belum usai. "Jadi ini adalah kesempatan lembaga penyiaran untuk unjuk kebolehan dan kreativitas agar bisa menghadirkan konten kekinian di media-media baru," katanya.
Lebih lanjut Husna juga melihat bahwa fenomena citizen broadcasting ini adalah sebuah trend baru yang sedang marak dilakukan di kalangan selebritas, influencer, maupun masyarakat pada umumnya. Maka hal ini harus ditangkap dan dikembangkan oleh lembaga penyiaran sebagai tantangan sekaligus peluang.
Menjadi tantangan lantaran dalam beradaptasi dengan teknologi namun tetap berpedoman pada PS3PS dan peluang secara ekonomi. Itu kelebihan yang dimiliki oleh lembaga penyiaran.
Hadirnya bincang gemilang dengan mengawinkan media mainstream dan digital ini diharapkan sebagai bentuk kontribusi dan fungsi lembaga penyiaran. Kontribusi itu yakni memberikan informasi pembangunan daerah serta menyajikan siaran yang sehat untuk rakyat. P3SPS itu yakni Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran.
Dari sisi kelembagaan, lanjutnya, KPID mengharapkan ada jejak digital bahwa pihaknya pernah melakukan kerja sama digital yang edukatif, informatif, dan edukasi untuk pembangunan daerah.
Katanya, lembaga penyiaran termasuk sektor yang terdampak dengan keterbatasan dalam memproduksi program. Karena itu, diharapkan ada kerja sama program yang saling menguntungkan.
"Harapannya lembaga penyiaran dapat berpartisipasi untuk membantu Pemerintah dan KPID NTB dalam menyiarkan program sehat dan siaran baik," tutupnya. (jl)