HANGAT: TGB menerima H Mohan Roliskana dan TGH Mujiburahman di kediamannya dan berlangsung hangat. |
Mohan tak sendiri dalam pertemuan itu. Ia didampingi istrinya dan calon pasangannya di Pilkada Kota Mataram, TGH Mujiburahman.
Pertemuan yang berlangsung di kediaman TGB itu berjalan hangat. Layaknya dua orang sahabat, obrolan antara Mohan dan TGB berlangsung Karan dan snagat cair.
Dengan menggunakan baju batik, TGB mempersilahkan HMR maupun TGM untuk berbincang di ruang tamu. Sementara Hj Noviana Danar Kinastri bersua dengan istri TGB, Hj Erica Zainul Majdi.
Mohan menyampaikan kepada TGB kedatangannya sekaligus memperkenalkan TGM sebagai calon wakil Wali Kota Mataram yang akan mendampingi pada Pilkada Kota Mataram 2020.
"Sekalian supaya bisa ngobrol-ngobrol dengan Tuan Guru Mujib ini Syaikh," kata Mohan.
Gubernur NTB 2008-2018 ini berbincang santai dengan HMR mengenai kondisi saat ini. Sesekali ketiganya melempar canda. Dalam kondisi seperti saat ini, TGB mengingatkan untuk tetap menjaga kesehatan. Pasalnya, pandemi Corona belum berakhir.
Virus Corona menjadi salah satu topik pembahasan. HMR menyebutkan, undangan dari masyarakat yang membuatnya tetap turun bersilaturahim.
"Dengan catatan tetap menggunakan masker dan jumlah warga terbatas," ucapnya.
Begitu pula dengan TGM, undangan pengajian tetap dipenuhi. Anggota DPRD Kota Mataram ini senantiasa menekankan pada jamaah yang hadir untuk menjaga diri dan tetap mematuhi protokol Korona.
"Yang ingin datang banyak, cuma saya ingatkan tetap menjaga jarak," ujarnya.
Usai pertemuan tersebut HMR bercerita, pertemuan dengan TGB berjalan cair. Bagi HMR, Ketua Umum Dewan Tanfidzyah Nahdlatul Wathan selalu memberi masukan-masukan yang inspiratif. Silaturahim tersebut sekaligus menjadi ruang nostalgia.
"Ya, beliau (TGB) kan dulu bersama-sama dengan saya saat kecil," katanya.
Bagi HMR, bertemu dengan TGB sekaligus menjadi ruang diskusi. Baginya Cucu Pahlawan Nasional TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid itu sosok yang berwawasan luas. Memandang segala hal dari banyak perspektif.
"Kepemimpinan TGB ini dari kecil. Dari dulu sudah bisa mengatur banyak orang. Makanya ditunjuk menjadi ketua kelas," sambungnya.
Diakui HMR, perbincangan menjadi kian menarik dengan hadirnya TGM. Seperti halnya TGB, cucu dari TGH Rais Sekarbela ini selalu melihat beragam persoalan dari sudut pandang agama.
"Beliau berdua (TGB-TGM) berbincang dengan bahasa Arab cukup lama. Saya ya dengar saja, cuma tidak tahu," ujarnya tertawa.
HMR mengakui, kepemimpinan di sebuah daerah tidak semata membutuhkan kecakapan birokrasi. Nilai-nilai spiritualitas keagamaan perlu menjadi bagian penting. Dengan begitu setiap keputusan tidak diambil secara sembarangan.
"Itu yang selama ini saya lihat dari TGB. Dan saya melihat ini dilengkapi dengan adanya TGM bersama saya," ujarnya.(jl)