TUNTUT: Para pemuda Desa Keselet menuntut transparansi penggunaan dana desa (DD). |
SELONG--Diduga tidak transparan dalam pengelolaan dana desa (DD), puluhan pemuda menggeruduk Kantor Desa Keselet, Kecamatan Sakura Lombok Timur. Tuntutan itu dialamatkan kepada kepala desa setempat.
Koordinator pemuda, Siar Ramdani mengungkapkan, aksi menuntut transparansi ini disebutnya sebagai bentuk kekecewaan terhadap pihak desa. Selama ini pihak desa dinilai kurang transparan mengelola dana di desa itu.
"Tuntutan kami, dalam pemeliharaan lampu jalan dipunggut masing-masing rumah itu seikhlasnya. Tapi pihak desa juga menganggarkan Rp 5 juta, itu persoalan buat kami," ucapnya, Jumat (28/8).
Selain memungut biaya penerangan jalan, pihak desa juga dinilai tidak transparan terkait dana BLT. Padahal disetiap desa, warga yang mendapat jatah dipampang namanya.
Diumumkannya nama-nama warga penerima BLT, jelasnya, sebagai bentuk transparansi desa. Sebaliknya, Pemdes Keselet justru tidak melakukan hal serupa.
Menanggapi itu, Kepala Desa Keselet, H Mas'ud Jamil mengatakan, tuntutan yang disuarakan para pemuda merupakan hal wajar. Alam demokrasi telah membuka ruang selebar-lebarnya untuk menyampaikan pendapat.
"Apa yang mereka tuntut itu hal yang baik. Itu tandanya peduli dan ingin mengenal desa lebih dalam," ucapnya.
Terkait tudingan ketidaktrasparanan yang disuarakan, Mas'ud menganggap tuntutan itu kurang spesifik. Apa yang seharusnya dipertanyakan pemuda hendaknya dikoordinasikan lebih dulu.
Menurutnya, langkah itu penting agar pihak desa mempersiapkan segala apa yang akan dipertanyakan. Begitu juga halnya dengan dana desa yang dianggap tidak transparan, harus jelas model dan item pelanggaran yang dipertanyakan. (cr-zaa)