PELATIHAN: Inilah suasana pelatihan pelaku usaha pariwisata yang dilaksanakan Dispar Lombok Barat.
GERUNG--Menjawab tantangan di tengah pandemi Covid-19, Dinas Pariwisata (Dispar) Lombok Barat (Lobar) kembali menggelar pelatihan untuk para pelaku usaha jasa pariwisata yang ada di Lobar. Tujuannya untuk meningkatkan kapasitas SDM pariwisata dan ekonomi kreatif.
Setelah sebelumnya menggelar pelatihan untuk para pelaku usaha di bidang travel dan pengelola desa wisata, pagi tadi Senin (21/9), Dispar Lobar kembali menggelar dua pelatihan. Yakni pelatihan pengeloaan warung makan yang digelar di Montana Premier Senggigi dan pelatihan pengelolaan akomodasi berbasis kelompok yang digelar di Aruna Resort Senggigi.
Kepala Dispar Lobar, H Saepul Akhkam saat ditemui mengatakan, pelatihan yang diberikan ini merupakan starting point dalam rencana pengembangan dan pembangunan di sektor pariwisata Kabupaten Lombok Barat. Kegiatan ini juga menjadi salah satu upaya membangun pariwisata yang berkelanjutan.
Kegiatan ini sendiri mendapat apresiasi tinggi dari Wakil Bupati Lobar Hj. Sumiatun. Ia berharap aneka kegiatan yang diinisiasi Dispar mampu mengangkat kembali pariwisata di Lobar.
"Ini luar biasa, Pak Kadis Pariwisata ini banyak melahirkan inovasi karena tidak henti-hentinya memikirkan kita dan Lombok Barat. Dengan gagasan dan inovasi beberapa event yang sudah dilakukan diharapkan dapat mengangkat kembali pintu pariwisata. Mohon bapak ibu selaku pelaku juga dapat mendukung," katanya saat membuka acara pelatihan Pengelolaan Warung Makan di Montana Premier Senggigi.
Di tempat terpisah, Wakil Ketua I DPR Kabupaten Lombok Barat Nurul Adha yang berkesempatan membuka pelatihan pengelolaan akomodasi berbasis kelompok juga memberikan apresiasinya kepada Dispar Lobar. Menurutnya sejak beberapa bulan lalu Dispar terus berupaya melakukan inovasi dalam menggeliatkan sektor pariwisata.
"Dari dunia maya saja, kita bisa lihat gema-gema kepariwisataan di Lobar seperti #AyoKembaliKeSenggigi. Dan sekarang yang saya tahu desa wisata ada 57 yang sudah ditetapkan dan ini terus dikembangkan. Kita tidak lagi menginginkan sektor pariwisata hanya bergantung kepada wisatawan asing, tetapi bagaiman kemudian desa-desa wisata kita berkembang," harap Adha.
Dengan pelatihan ini, Adha berharap peserta mampu mengembangkan deda wisatanya menjadi desa-desa unggulan di bidang pariwisata. Harapan ini dengan menghadirkan kekhasan lokal, sehingga desa bisa menjadi desa mandiri secara ekonomi.
“Kita yakin jika desa sudah berdaya kemudian mampu menghadirkan kepariwisataan yang baik, maka tentu desa bisa menghadirkan kesejahteran ekonomi bagi masyarakatnya, dan itu merupakan tujuan pembangunan daerah kita," tegasnya.
Salah satu peserta pelatihan, Ardian Pengelola Bumdes Pusuk Lestari mengatakan, pelatihan yang diberikan oleh Dispar Lobar sangat diperlukan bagi pengembangan dan peningkatan kapasitas pengelola pariwisata desanya, terlebih pada suasana pandemi.
“Banyak ilmu yang diperoleh, terkait pelayanan dan akomodasi pariwisata dan lain sebagainya. Harapan kedepannya semoga pelatihan-pelatihan dan bimbingan-bimbingan dalam membangun wisata terus dilaksanakan,” ungkap Ardian. (jl)