KOMITMEN: Salah satu Paslon pilkada Kota Mataram menyatakan komitmennya melawan Covid-19. |
MATARAM--Pilkada di tengah pandemi virus corona rupanya menjadi atensi serius pemerintah. Gawe demokrasi yang melibatkan banyak orang ini sejak awal disinyalir sebagai titik balik melusnya penyebaran virus asal Tiongkok itu.
Dalam rangka mematuhi protokol Covid-19 pada semua tahapan Pilkada serentak tahun 2020 di NTB, pasangan calon kepala daerah menyatakan komitmennya memerangi virus tersebut. Komitmen ini dideklarasikan di Lapangan Tenis Polda NTB, Kamis, (17/9).
Wakil Gubernur NTB, Hj Sitti Rohmi Djalilah mengungkapkan, Pilkada di tengah pandemi Covid-19 ini merupakan momentum bagi kontestan menunjukkan kasih sayang dan kepedulian dalam menjaga masyarakat. Pihaknya tidak ingin ada titik balik penyebaran COVID di pilkada.
"Menjaga keselamatannya, menjaga keamanannya dan tidak ada klaster Pilkada Insyaallah setuju semua, saya sangat yakin seyakin-yakinnya semua kita di sini menempatkan keselamatan nyawa di atas segala-galanya," ucapnya.
Dalam pilkada tahun ini, sambungnya, apapun yang dilakukan kontestan pijakannya adalah keselamatan nyawa. Terlebih oersoalan pandemi bukan hanya masalah NTB, Indonesia bahkan dunia.
Kondisi ini diperparah dengan belum ditemukannya vaksin dalam bentuk obat. Salah satu cara membendung penyebarannya yakni dengan menaati protokol kesehatan.
Menerapkan protokol kesehatan tidaklah susah, lanjut Wagub. Hanya dibutuhkan keyakinan dan ketekunan diri.
Maka kesempatan ini diharapkan mampu dimanfaatkan oleh kontestan untuk menunjukkan kepeduliannya kepada masyarakat. Setiap aktivitas dan tahapan pilkada hendaknya mengikuti protokol Covid-19 dan tidak berkerumun.
"Di masa pandemi, berkerumun menunjukkan ketidakpedulian kita terhadap keselamatan nyawa masyarakat kita," sambungnya.
Ia juga meyakinkan, massa berkerumum dalam momentum pilkada belum tentu menjadi indikasi kemenangan. Kemenangan ditunjukkan dengan seberapa banyak pemilih yang mampu digaet dengan memberi pilihan di bilik suara.
Demieraih kemenangan, para kontestan diajak menggunakan media teknologi. Media ini disebutnya bisa menjadi inovasi menjual visi misi di masa pandemi.
Bagi Rohmi, kehadiran kontestan dalam seremoni kegiatan itu dianggap bagian dari komitmen menjalankan Pilkada dengan sukses dan aman. Tidak lupa juga Wagub menyampaikan rasa terimakasihnya kepada Kapolda NTB, Danrem dan Forkopimda NTB atas kontribusi dan kekompakan yang luar biasa bahu-membahu bersama Pemrov NTB menangani dan mencegah Covid-19.
"Terima kasih atas cinta kasihnya bagi masyarakat NTB. Semoga bapak ibu semua yang sudah menyumbangkan tenaga, pikiran, usahanya untuk menyelamatkan masyarakat NTB diberi perlindungan oleh Allah Swt," ucapnya.
Kepala Polda NTB, Irjen Pol M Iqbal mengajak seluruh jajarannya mengedepankan keselamatan masyarakat dengan mematuhi protokol kesehatan Covid-19. "Menjadi sangat penting bahwa kepatuhan dan disiplin untuk mematuhi protokol kesehatan ini menjadi hal yang dominan dan hal yang utama," ucapnya.
M. Iqbal juga menghaturkan rasa terima kasih yang setingginya kepada Wakil Gubernur yang selalu hadir memberikan motivasi untuk bergerak terus terlebih di masa pandemi. Meskipun saat ini NTB telah menunjukkan penyebaran COVID landai, akan tetapi protokol kesehatan harus terus dikuatkan. Terlebih untuk menghindari klaster pilkada.
"Jangan sampai ada klaster pilkada di NTB. Mari kita berjuang Insyaallah mulai hari ini batu pijakan bahwa bapak ibu bakal pasangan calon yang sangat saya hormati mengajak masyarakatnya untuk mematuhi protokol kesehatan," ujar M Iqbal.
Sementara itu, Ketua KPU NTB, Suhardi Soud menjelaskan, seluruh tahapan Pilkada ini harus menggunakan protokol kesehatan Covid-19. Sehingga komitmen dari seluruh penyelenggara pemilu, badan pengawas pemilu, pemerintah daerah, aparat keamanan dan bakal pasangan calon peserta pemilih dan peserta pemilihan harus sama-sama menjaga dan menjalankan protokol kesehatan Covid-19.
"Sesuai dengan peraturan KPU nomor 6 dan peraturan KPU nomor 10 yang menyatakan bahwa seluruh tahapan proses pemilihan serentak 2020 itu harus menggunakan protokol Covid-19 yang terdekat dari kegiatan kita adalah penetapan pasangan calon yang Insya Allah tanggal 23 September, 24 penarikan nomor urut dan 26 adalah dimulainya kampanye sampai dengan dengan H-3 sebelum tanggal 9 Desember 2009/2020," ujarnya.
Kombes Pol Hari Brata S.I.K menuturkan bahwa tidak ada seorangpun yang tidak dapat dihukum ataupun menghindar dari ancaman pidana, kepada siapapun yang melawan Undang-Undang. "Ini bukan bersifat ancaman. Namun ini buat kita semua. Semua harus bersatu semua harus sama menjadikan hukum sebagai panglima," ucapnya.
Lebih jauh ia menjelaskan bahwa pada era pandemi ini, keselamatan rakyat adalah yang utama. "Saya mengutip pernyataan apa yang disampaikan oleh Bapak Kapolri bahwa Salus populi suprema Lex esto, dimana keselamatan rakyat merupakan merupakan hukum tertinggi," tutupnya. (jl)