Inilah model tampilan aplikasi COVID NTB. |
MATARAM--Pemprov NTB menyediakan layanan aplikasi berbasis website dan android yang menyajikan informasi lengkap tentang pandemi Covid 19. Warga diimbau terus mengakses informasi penanganan pandemi Covid 19 di wilayahnya agar mendapat informasi akurat.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) NTB, Gde Putu Aryadi, saat melayani wawancara sejumlah awak media, Selasa (1/9) menjelaskan, pihaknya telah menyediakan sebuah aplikasi berbasis website dan android untuk layanan informasi lengkap tentang Covid 19.
Informasi yang disajikan pada website Corona.ntbprov.go.id itu, kata Aryadi, mulai dari informasi peta sebaran pasien Covid-19, di seluruh NTB. Ada juga rumah sakit rujukan, fasilitas layanan kesehatan dan nomor-nomor kontak darurat yang bisa dihubungi saat warga ingin mendapatkan layanan atau informasi.
Dalma aplikasinitu, ada didukung juga informasi mengenai kondisi pasien positif yang masih dirawat. Begitu pula dengan pasien yang telah sembuh dan pasien yang meninggal dunia, lengkap dengan nama inisial pasien dan alamat desa atau lingkungan tempat tinggalnya.
“Inilah bedanya apilkasi berbasis website https://corona.ntbprov.go.id/ sebagai media melayani kebutuhan informasi masyarakat. sehingga warga bisa lebih waspada dan hati-hati agar tidak terpapar Covid 19," terangnya.
Kadis yang akrab disapa Pak De ini, menjelaskan, sesuai Undang-Undang No. 14 tahun 2008, tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) dan Surat Edaran (SE) Komisi Informasi Pusat (KIP) Republik Indonesia (RI) mengenai pelayanan informasi selama masa darurat kesehatan, nama pasien harus disamarkan dengan inisial.
"Website corona ntb, barangkali pertama dan terlengkap di indonesia," tegasnya.
Ia menjelaskan, dalam peta sebaran dan titik peta pasien juga tetap 'disclaimer'. Artinya Titik merah bukan titik persis lokasi pasien positif Covid-19 namun diacak 'by system' dalam radius 1 km dari alamat domisili pasien di area kecamatan tersebut. Titik bersifat dimana domisili kasus positif Covid-19, sehingga baik kasus sembuh maupun meninggal tetap ditampilkan, agar masyarakat tetap waspada.
“Ini untuk menjaga kerahasian Informasi pribadi,” jelas Mantan Kabag Humas Pemkab Bima ini.
Ditambahkannya, dalam Peta Persebaran Covid-19, ditampilkan zona wilayah dengan kotak berwarna, untuk memberikan informasi tentang status daerah tersebut. Klarifikasi zona warna merah dengan resiko tinggi sebaran Covid-19, warna orange dengan resiko sedang, kuning dengan resiko rendah dan warna hijau bila zona tersebut sudah tidak ada kasus penderita Covid.
Secara keseluruhan, aplikasi ini merupakan aplikasi berbasis website dan dapat diakses melalui HP Android juga. Situs website ini dibangun untuk memberikan semua informasi tentang pandemi Covid-19 atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) telah menjangkiti lebih dari ratusan ribu orang di dunia, termasuk di Indonesia. Tidak terkecuali di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Sementara itu, Kepala Bidang Pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (PTIK) Diskominfotik NTB Yasrul, S. Kom., Eng menjelaskan, aplikasi ini secara teknis memiliki fitur-fitur yang mudah diakses.
Didalamnya terdapat data Covid per hari yang terjadi di NTB, seperti data pasien yang dirawat, pasien yang sembuh dan pasien yang meninggal dunia yang bersumber dari Dinas Kesehatan NTB. Begitupun data di Indonesia yang bersumber dari Kementerian Kesehatan RI. Dalam situs inipun lebih lengkap dengan penyajian data dunia yang berisi informasi perkembangan Covid dunia yang bersumber dari Worldometer.
“Penambahan kasus baru, penambahan kasus sembuh, penambahan kasus meninggal per hari, terus ditampilkan diaplikasi ini,” katanya Yasrul sapaan akrabnya.
Untuk memberikan informasi setiap hari dalam situs tersebut terdapat press rilis yang dikeluarkan oleh tim Pelaksana Harian Gugus Tugas. Sehingga data siaran terkait Covid-19 yang dapat diunduh oleh publik. Masyarakat juga diberikan kemudahan untuk dapat melakukan pengecekan secara mandiri dengan cara menjawab pertanyaan yang diberikan dalam situs tersebut.
Untuk masyarakat yang ingin melihat dan memantau program Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang, dapat melihat kelanjutan pencapaian dan pembagian di seluruh NTB. “Ini program pembadayaan UMKM Pemprov NTB untuk masyarakat terdampak Covid-19,” jelasnya.
Menu JPS ini berisi data pendistribusian bantuan sembako JPS Gemilang, pengecekan dapat dilakukan dengan cara memasukkan NIK atau nama penerima bantuan. Kemudian ada juga Rumah Sakit (RS) Rujukan, Laboratorium Uji Covid dan Informasi Satuan Tugas, Gejala Klinis, dan Germas (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) yang berisi edukasi dan pengetahuan masyarakat.
Situs web ini juga memuat Grafik Perkembangan COVID-19 NTB yang didalamnya ada grafik perkembangan COVID-19 di provinsi NTB berdasarkan data perkembangan kasus per hari. Diantaranya 5 besar kumulatif positif Covid-19, 5 besar kumulatif positif, 5 besar kematian dan 5 besar kematian Covid-19 di NTB.
“Secara struktur teknis, aplikasi ini sudah lengkap memberikan informasi perkembangan Covid,” tutup alumni STIMIK Bumi Gora Mataram ini.
Sistem Informasi yang dibangun Dinas Kominfotik ini, disambut baik oleh salah satu warga Lombok Tengah, Baiq Nia Patasari. Menurutnya beragam informasi dan data yang ada dalam situs web sangat membantu, menyajikan dan memberikan beragam informasi yang berhubungan dengan seluruh Covid-19.
“Kita dapat memantau perkembangan dan sebaran Covid melalui alamat website corona.ntbprov.go.id milik Pemprov. NTB ini, termasuk ada cara dan edukasi untuk menghadapi wabah ini,” kata alumni Unram ini.
Hal yang sama disampaikan oleh Abdul Thoriq warga Pagutan Kota Mataram. Menurutnya tampilan dan kelengkapan data yang ada di situs web Corona NTB ini sempurna. Dalam situs ini menyajikan data, video dan grafis juga.
“Ini menariknya, kita bisa memantau perkembangan Covid dari awal menyasar NTB hingga saat ini,” kata Mahasiswa STIMIK Bumigora.
Keberadaan situs web sebagai pusat data Covid-19 di NTB ini, merupakan salah satu upaya pemerintah memberikan informasi yang bermutu dan berkualitas di era keterbukaan publik ini. Sehingga dapat membangun dan meningkatkan kepercayaan serta partisipasi public dalam pembangunan. (jl)