BERJAMAAH: Paslon Ziadi-Aswantara mengusung konsep perjuangan berjamaah untuk memenangkan Pilkada.
PRAYA--Pasangan calon bupati dan calon wakil bupati Lombok Tengah, Ahmad Ziadi dan Lalu Aswatara kembali bikin gebrakan. Kali ini pasangan tersebut menggagas konsep penggalangan dana kampanye swadaya.
Pola "perjuangan berjamaah" ini diharapkan mengedukasi masyarakat pemilih di Lombok Tengah. Tujuannya agar mampu memilih dan memilah, serta mendukung calon pemimpin daerah yang memang bervisi dan misi paling realistis.
Selain itu untuk mendorong pelibatan partisipasi aktif masyarakat dalam pesta demokrasi di gumi Tatas Tuhu Trasna tersebut.
"Perjuangan berjamaah agar terjadi peneguhan komitmen yang mengikutsertakan partisipasi warga dalam perjuangan bersama," ucap Ziadi, Selasa (22/9).
Harapan lain, ungkapnya, untuk memunculkan kesadaran kolektif dari rakyat. Dengan demikian, mereka mau secara sukarela berkontribusi secara mandiri.
Politisi muda Demokrat ini menjelaskan, gagasan ini muncul dari semangat bersama dari para relawan dan tim pemenangan Ziadi-Aswatara. Pola penggalangan sumberdaya partisipatif ini akan cukup efektif menjadi penyemangat masyarakat dalam mendukung calon pemimpin mereka.
Konsep serupa ini juga pernah diterapkan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dalam Pilkada Jabar 2018. Demikian juga Capres-Cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno dalam Pilpres 2018.
"Model keswadayaan politik seperti ini dalam praktek tentu perlu penyesuaian maksud dalam merawat harapan dan kepercayaan masyarakat," tambah Ziadi.
Lebih jauh Ziadi mengulas, bukan hanya sekadar membantu pasangan calon dalam pemenuhan kebutuhan dana kampanye. Konsep ini diyakini akan merekatkan semangat demokrasi yang jujur dan transparan.
Dalam program perjuangan berjamaah Ziadi-Aswatara, para relawan, simpatisan dan masyarakat Lombok Tengah pada umumnya yang simpati dan mendukung visi dan misi pasangan ini, diberi ruang terbuka untuk berjuang bersama.
Ziadi mengungkapkan, relawan dan simpatisan berasal dari banyak kalangan dengan beragam latar belakang. Mereka dapat berkontribusi sesuai kapasitas masing-masing. Bukan hanya dalam bentuk penggalangan dana, tetapi juga support kegiatan selama Pilkada berjalan.
Dukungan dalam perjuangan berjamaah juga akan tercatat secara transparan. Dana yang terkumpul akan dimanfaatkan untuk kebutuhan kampanye dan keperluan penyediaan saksi-saksi di TPS dalam Pilkada kelak.
"Dengan begini, kan, transparan dananya, masuk ke rekening kampanye, dilaporkan ke KPU (Komisi Pemilihan Umum). Masyarakat bisa lihat di website," bebernya.
Menurutnya konsep perjuangan berjamaah Ziad-Aswatara ada nilai yang hendak diperjuangkan sekaligus merubah persepsi masyarakat terhadap makna Pilkada. Kedua, 'berjamaah' merupakan konsep membuka ruang bagi masyarakat yang menginginkan perubahan lebih baik di Lombok Tengah bisa ikut berjuang dan berkontribusi dengan kapasitas dan kemampuan masing-masing.
"Pola ini bisa menjadi trigger perekat semangat perjuangan bersama untuk meraih harapan dan cita-cita perjuangan bersama," ulasnya.
Di sisi lain, papar dia, konsep ini juga memberi edukasi dan pencerahan politik kepada masyarakat. Konsep ini sekaligus mengubah imej pemilihan dalam dunia politik yang kerap kali diwarnai dengan praktik politik uang.
"Setidaknya Ziadi-Aswantara melalui event pilkada serentak ingin memberikan pembelajaran, bahwa tidak ada yang tidak mungkin jika niat dan ikhtiar untuk melakukan perubahan tersebut bersinergi dengan energi positif berjamaah dalam skala yang masif," tegasnya. (jl)