Dr. H. Zulkifliemansyah
MATARAM--Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah menjadi narasumber pada program "Sabtu Untuk Semua" yang digelar Yayasan Pemberdayaan Nathan Indonesia (YPNI) secara virtual, Sabtu, (24/10). Kegiatan itu mengangkat tema "Menyiapkan Masa Depan Anak Muda NTB".
Nathan Indonesia sendiri adalah tempat berkumpulnya anak-anak muda untuk diberikan pelatihan tentang kepemimpinan dan pengembangan diri.
Dalam kesempatan itu, Zul mengatakan, seseorang memiliki talenta yang baik, tetapi jika tumbuh di lingkungan yang kurang baik, maka lambat laun talenta tersebut akan mati. Untuk itu, anak muda NTB diharapkan dapat dipupuk dan tumbuh di lingkungan yang baik agar mampu berkembang dan memiliki potensi yang luar biasa.
"Kita carikan lingkungan yang baik supaya bisa tumbuh dan dipupuk sebagaimana manusia agar bisa memiliki kesempatan kuliah dan kerja di luar negeri," jelasnya.
Anak muda masa lalu dan masa yang akan datang, lanjutnya, memiliki substansi yang sama yakni tetap memiliki tantangan yang berbeda. Karena itu, apa yang telah dilakukan oleh YPNI ini memberikan inspirasi dengan pengalaman yang telah dijalani, serta pendidikan dan sudut pandang yang berbeda.
"Mudah-mudahan potensi yang luar biasa di NTB ini bisa dididik untuk kemudian kita alirkan pada aliran yang dapat berkontribusi untuk NTB, Indonesia bahkan dunia," tuturnya.
Lebih lanjut Zul mengatakan, orang yang memiliki kemampuan di NTB sangat banyak. Anak muda NTB diminta untuk tidak takut bersaing karena sudah saatnya NTB menularkan satu cara berpikir untuk saling menjunjung win-win solusi.
"Lebih banyak anak muda yang kita berikan semangat dan inspirasi untuk kemudian lebih banyak orang yang hebat di kemudian hari berasal dari NTB, sehingga dengan sendirinya menularkan efek positif untuk daerah," ujar Zul.
Ia mengaku sangat mendorong anak-anak NTB kuliah di luar negeri agar menyadari betapa luasnya dunia. Dengan menempuh pendidikan di luar negeri, anak-anak NTB akan tahu seberapa jauh mereka tertinggal dan betapa banyaknya potensi yang dimiliki.
"Era semakin terbuka dan akses kemana pun terbuka. Dengan ini kepemimpinan harus dimaknai lebih luas, bukan hanya pemimpin yang terlibat dalam bidang politik tetapi juga pemimpin di dunia bisnis," tutupnya. (jl)
