KUNJUNGAN: Jajaran DPRD Banyuwangi saat berkunjung ke Dispar Lombok Barat terkait tingginya PAD di sektor pariwisata.
GERUNG--Kontribusi sektor pariwisata pada Pendapat Asli Daerah (PAD) Kabupaten Lombok Barat (Lobar) menyentuh angka 42,51 persen di tahun 2019. Angka ini sekaligus menjadi yang terbesar dibanding kontribusi dari sektor pertanian, sektor perdagangan, dan sektor lainnya yang ada di daerah ini.
Besarnya kontribusi sektor pariwisata untuk PAD ini kemudian mengundang keingintahuan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Jajaran DPRD Banyuwangi langsung datang berkunjung ke Lobar untuk berbagi informasi terkait hal tersebut.
Pagi tadi, Rabu (20/10), dua puluh perwakilan DPRD Kabupaten Banyuangi dari Komisi II dan III tiba di Kantor Dinas Pariwisata (Dispar) Lobar. Mereka disambut Sekretaris Dispar setempat, Hj Yohanna beserta jajaran.
"Tentunya angka 42.51 persen sangat besar dibanding di daerah kami yang memang sedang berusaha untuk membangun sektor pariwisata. Padahal kami telah melakukan promosi besar-besaran namun PAD-nya masih sangat kecil," buka Michael, Ketua Komisi II DPRD Banyuwangi.
Angka tersebut menurutnya menjadi alasan yang sangat logis untuk kunjungan ini. Melalui kunjungan ini Michael berharap mampu mememperoleh informasi atau kiat-kiat sehingga bisa memajukan kepariwisataan di Banyuwangi sekaligus mampu memberikan kontribusi bagi daerah.
Pernyataan tersebut direspon Yohana dengan menggambarkan sumber daya yang dimiliki Lobar sambil memperlihatkan video profil Lobar.
"Salah satu hal yang patut disyukuri, Lobar dianugerahi Sumber Daya Alam (SDA) yang bisa dibilang sangat indah. Hal itu mungkin menjadi perbedaan dari daerah lain," ucap Yohana.
SDA ini yang kemudian mampu menggaet para pengunjung domestik hingga mancanegara untuk sekedar datang berlibur hingga berinvestasi di tanah Lobar.
Di tempat yang sama, Kepala Bidang (Kabid) Pemasaran Dispar Lobar Mawardi menambahkan, majunya pariwisata di Lobar sehingga mampu berkontribusi besar bagi daerah tak luput dari promosi yang selama ini dilakukan.
"Promosi juga sangat penting, konten-konten yang kami bagikan ke jejaring-jejaring sosial, ke media-media, kami usahakan dikemas semenarik mungkin hingga mampu menarik peminat. Jika tanpa promosi ya siapa yang akan datang?," ungkap Mawardi.
Setelah melakukan promosi, jelasnya, SDA yang dibungkus menjadi destinasi wisata disertai servis memadai. Kondisi ini menjadi magnet tersendiri bagi para wisatawan untuk datang kembali berkunjung di lain waktu.
"Nah dari mulut ke mulut wisatawan yang pernah berkunjung tadi juga menjadi promosi tidak langsung untuk menarik wisatawan lainnya," tambahnya.
SDA yang ditunjang promosi dan servis memadai inilah yang dimaksudkan Mawardi mampu menarik investor untuk berinvestasi di Lobar. Mereka membangun akomodasi seperti hotel dan restoran yang nantinya bisa menjadi sumber PAD yang cukup besar. (jl)