Muhammad Syafruddin
SELONG--Untuk mengaktifkan lahan yang tandus dan tidak pernah digarap, bisa diaktifkan kembali dengan menerapkan agroforestri.
Teknik pertanian ini disebut-sebut sebagai solusi petani untuk masalah konversi lahan hutan menjadi lahan pertanian. Konversi lahan dengan siatem agroforestri dijadikan pula sebagai solusi menangani masalah lingkungan.
Sebut saja seperti banjir, kekeringan, erosi tanah, kelangkaan atau kepunahan keanekaragaman hayati. Sistem ini juga menjadi solusi menjawab penurunan kesuburan tanah hingga perubahan lingkungan.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Pertanian Lombok Timur, Muhamad Syafrudin menyampaikan, lahan yang tidak bermanfaat bisa dirubah menjadi lahan yang bermanfaat. Ssalkan tidak mengganggu konversi lahan dan pohon-pohonan yang sudah ada.
''Lahan yang tidak bermanfaat bisa dirubah menjadi lahan yang bermanfaat, caranya menerapkan sistem agroforestri," ungkapnya, Jumat (20/11).
Menurut Syafrudin, Lombok Timur menjadi zona tanaman padi, jagung, dan biji-bijian. Sementara jenis tanaman hortikultura seperti bawang merah dan bawang putih.
"Itu tanaman yang bisa hidup di Lombok Timur," jelasnya.
Di Lotim sebutnya, ada juga lahan yang masih kurang aktif. Seperti di dataran pegunungan dan lahan kering. Sementara di lahan tersebut bisa dirubah dengan menjadi agroforestri.
"Kita di Lombok Timur ini daerah yang masih aktif, akan tetapi ada dibeberapa titik di Lombok Timur ini yang tidak aktif, itu bisa dirubah dengan menerapkan sistem tersebut," tutupnya. (zaa)