PELATIHAN: Inilah suasana pelatihan mengolah sampah plastik bernilai ekonomis di Desa Mekar Sari.
GERUNG–Sampah memang menjadi barang menjijikkan, terutama sampah plastik. Tapi di tangan masyarakat Desa Mekar Sari, Kecamatan Narmada Lombok Barat sampah disulap bernilai ekonomis.
Kamis (5/11), Pemerintah Desa Mekar Sari, Kecamatan Narmada, Lombok Barat, menggelar pelatihan pengolahan sampah plastik. Pelatihan bekerjasama dengan Posnaker Indonesia dan Bunga Sampah Lestari yang digelar di aula Kantor Desa Mekar Sari.
Pelatihan diikuti belasan peserta terdiri dari ibu-ibu dan remaja perempuan yang di rekrut dari masing-masing dusun.
Kades Mekar Sari, Sapinah kepada JEJAK LOMBOK menjelaskan, pelatihan ini digelar untuk memaksimalkan pengelolaan sampah di desa tersebut. Selain itu, pelatihan juga dilakukan untuk peningkatan ekonomi masyarakat dan juga demi menunjang semangat Desa Mekar Sari yang tengah berbenah menjadi desa wisata.
"Kami mencoba bagaimana memanfaatkan sampah yang bermanfaat, baik untuk kebersihan lingkungan dan juga secara ekonomis," katanya.
Menurutnya, permasalahan sampah yang saat ini masih menjadi kendala di desa itu akan ditangani dengan kegiatan yang melibatkan partisipasi masyarakat. Salah satunya, dengan mengembangkan model pengolahan sampah plastik menjadi karya seni dan kerajinan yang punya nilai ekonomis.
Dengan begitu, selain masalah kebersihan bisa terbantu, juga dapat menambah peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
"Apalagi sesuai rencana di Desa Mekar Sari akan saya kembangkan menjadi desa wisata. Hasil kerajinan ini bisa menjadi produk unggulan," akunya.
Selama ini, jelasnya, dalam mengelola sampah di desa membutuhkan biaya untuk membuang sampah. Namun ke depan, pola pikir yang harus dibangun adalah bagaimana memanfaatkan sampah menjadi uang.
"Jadi bagaimana kita tanamkan kepada masyarakat bagaimana membuat barang yang tadinya tidak berguna, menjadi barang yang memiliki nilai ekonomis," lanjutnya.
Dia menegaskan, usai pelatihan para peserta yang umumnya kaum ibu dan remaja perempuan akan didorong mengembangkan kreativitas mereka dan mulai membuat produk-produk kerajinan dari bahan baku sampah plastik.
Sementara itu, Sektretaris Desa Mekar Sari, Abdul Satar juga mengatakan, sebelum warga membuat bunga yang berbahan dasar dari plastik ini dilakukan pelatihan selama dua hari dikuti oleh sekitar 18 orang peserta.
Pelatihan ini merupakan bagian dari upaya Pemdes Mekar Sari dalam mengurangi sampah plastik yang ada di desa agar bisa bermanfaat untuk masyarakat.
"Melalui pelatihan ini masyarakat membantu upaya baik secara kebersihan maupun peningkatan pemberdayaan serta peningkatan perekonomian masyarakat," katanya.
Menurut Abdul Satar, hal ini juga merupakan upaya Pemdes Mekar Sari dalam mencarikan solusi bagi permasalahan sampah dan kebersihan di desa. Targetnya bagaimana sampah dapat berkurang dan juga sampah plastik bisa diolah dan memiliki nilai ekonomis bagi masyarakat.
Di tempat yang sama, Pendamping Desa Kecamatan Narmada yang juga anggota Posnaker Indonesia, Ahmad Fajaruddin menjelaskan, selama pelatihan para peserta akan diberian materi dan tutorial membuat bunga dari bahan baku sampah plastik.
"Kita akan latih bagaimana cara membuat bunga dari bahan yang paling sederhana sampai yang rumit. Ini semua bahan dari sampah plastik," katanya.
Ia berharap, dengan adanya pelatihan ini dapat memberikan manfaat bagi para peserta. Begitu juga dengan manfaat yang baik bagi lingkungan dan kebersihan Desa Mekar Sari ke depan.
"Yang penting harus tekun agar berhasil. Dan yang terpenting adalah bagaimana masyarakat bisa merubah pola pikir, bahwa sampah pun masih bisa diolah menjadi nilai ekonomis jika ada kreativitas," tuturnya. (and)