KOORDINASI: Tim Pembauran Kebangsaan dan Pakem menggelar rapat koordinasi terkait kondisi Lombok Timur.
SELONG-- Bakesbangpoldagri Lombok Timur telah menggelar rapat koordinasi Tim Pembauran Kebangsaan dan Pengawasan Aliran Kepercayaan. Rakor digelar Selasa (24/11), pukul 09.30 Wita.
Sekban Bakesbangpoldagri Lotim, Zaitul Akmal mengatakan, ia dalam hal ini, bersama tim belum maksimal melaksanakan dan pengawasan. Terlebih pihaknya masih menemukan adanya aliran-aliran menyimpang dan meresahkan masyarakat.
"Kita belum maksimal dalam pelaksanaan dan pengawasan oleh tim. Namun tim tetap berjalan, dimana masih ada permasalahan adanya aliran menyimpang yang seperti terjadi di Kecamatan Montong Gading," ungkapnya, Selasa (24/11).
Namun dengan adanya perbedaan pendapat, katanya, masyarakat sangat mudah terprovokasi. Karena itu, perlu adanya antisipasi dari berbagai pihak terutama dari Tim Pembaruan Kebangsaan.
Kedepan, jelasnya, agenda yang perlu dilaksanakan yakni mengantisipasi kemungkinan terjadinya keributan. Selain itu, pihaknya juga mengantisipasi keberadaan aliran menyimpang tersebut.
Zaitul Akmal juga menyinggung keberadaan Ahmadiyah. Persoalan yang melingkupi kasus ini disebutnya sudah selesai.
Pemkab Lotim disebutnya sudah memberi dana Rp 50 juta per KK. Dana tersebut untuk relakasi jemaat Ahmadiyah.
Persoalan lain yang ditemukan yakni adanya adzan di salah satu stasiun radio di Lotim. Stasiun radio itu menyiarkan adzan yang tidak sesuai dengan yang biasanya.
"Semua itu harus diantisipasi supaya tidak terjadi gejolak di masyarakat," katanya.
Di sisi lain, Ketua Pembauran Kebangsaan Lotim, Dr Mugni mengatakan, saat ini masih ada permasalahan di Lombok Timur. Yaitu, Ahmadiyah, aliran faham di Montong Gading dan lainya.
Persoalan terbaru yang dihadapi yakni penemuan pabrik narkoba di Kecamatan Pringgasela. Masalah tersebut menjadi cap buruk yang belakangan disematkan terhadap wajah Lotim.
"Tugas kita bersama-sama memperbaiki itu, supaya imej Lombok Timur tidak rusak," jelasnya.
Sementara itu, Kasat Intel Kajari Lotim, Rasyid mengatakan, saat ini masih ada bayak gesekan yang terjadi di masyarakat. Baik itu salah paham ataupun tentang perbedaan masalah agama.
"Jika tidak segera ditangani akan menjadi besar, apalagi Lombok Timur masyarakatnya sangat fanatik terhadap agama," jelasnya.
Tugas kedepan, lanjutnya, bagaimana langkah-langkah untuk mencegah potensi keributan itu lebih dini. Tujuannya agar permasalahn tersebut tidak terjadi di Lombok Timur.
"Kita harus lakukan langkah-langkah mencegah lebih dini, dan untuk itu juga perlu dicegah terkait perasaan setiap kelompok yang merasa paling benar," sambungnya.
Terkait pemberitaan media tentang pabrik narkoba, ia mengaku khawatir hal itu merusak imej Lombok Timur. Terlebih pemberitaan yang ditonjolkan bahwa pemilik pabrik adalah ustadz namun alangkah baiknya dipanggil dengan inisial saja.
"Untuk itu perlu juga disosialisasikan oleh pemerintah, sekolah, para tokoh agama maupun masyarakat, dan juga tentu peran orang tua sehingga anak muda tidak lepas dari pantauan," katanya. (zaa)