BANJIR: Beginilah kondisi banjir di Sekotong beberapa waktu lalu akibat hujan deras.
GERUNG—Pemkab Lombok Barat (Lobar) akan memetakan wilayah-wilayah rawan bencana di 10 kecamatan di daerah itu. Langkah ini diambil untuk mendapatkan prioritas penanganan awal antisipasi bencana.
"Kita mempersiapkan diri terkait terjadinya bencana banjir dan sebagainya. Karena memang dari hasil pantauan BMKG ini belum apa-apa dan puncaknya itu bulan Desember sampai Februari, karena pengaruh La Nina ini," kata Bupati Lobar, H. Fauzan Khalid di ruang kerjanya, Kamis (19/11).
Pemetaan yang dilakukan, jelasnya berdasarkan informasi dari BMKG. Sembari itu, pihaknya menyiapkan diri sambil melakukan program jangka pendek dan tidak lupa juga untuk program jangka panjang.
"Dari pantauan BMKG, curah hujan yang terjadi memang sudah dua kali lipat volumenya dari yang biasa," akunya.
Ia.juga menyinggung kondisi Senggigi dan Sekotong yang belakangan kerap banjir. Menurutnya, dua daerah ini tidak semata-mata disebabkan sampah rumah tangga.
Namun, sampah dedaunan yang dibawa dari pegunungan berpotensi menjadi penyebab banjir.
Selain program jangka pendek untuk mengatasi itu, kata dia, pemda juga menyiapkan berbagai macam bantuan dan sebagainya.
"Kemarin kita rapat siaga bencana dan kita sudah ada peta rawan bencana di setiap desa. Kalau di Gunungsari justru yang paling rawan, selain Pusuk dan Guntur Macan sehingga disana kita pasangkan sirine," imbuhnya. (and)