DIHENTIKAN: Proses pencarian empat nelayan yang bilang di laut selatan Pulau Lombok dihentikan.
GERUNG–Masih ingat kasus hilangnya empat nelayan korban kecelakaan kapal KM Kerinci Indah? Dalam kasus tersebut, ada empat nelayan hilang di selatan laut Pulau Lombok.
Terhadap hilangnya empat nelayan tersebut, Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Mataram menghentikan pencarian. Proses pencarian dihentikan setelah sebelumnya selama tujuh hari tim Basarnas melakukan pencarian.
Kepala Basarnas Mataram Nanang Sigit PH, di Mataram, Selasa (24/11) kepada JEJAK LOMBOK mengatakan, proses pencarian dihentikan setelah dilakukan upaya pencarian selama tujuh hari. Proses pencarian disebutnya sesuai standar operasional prosedur (SOP) Basarnas.
"Kami sudah melakukan pencarian sejak hari pertama kejadian, Selasa (17/11). Penutupan kegiatan operasi SAR dihentikan pada Senin (24/11), pukul 18.00 WITA," katanya.
Terlibat dalam proses pencarian itu yakni Tim SAR gabungan. Tim ini terlibat dalam operasi pencarian selama tujuh hari.
Beberapa unsur yang terlibat dalam tim yakni anggota Basarnas Mataram, Anak Buah Kapal (ABK) KN Chundamani- P116, dan ABK MV Cape Kallia, serta para nelayan. Operasi pencarian dilakukan mulai dari lokasi kejadian kecelakaan kapal di perairan laut selatan Pulau Lombok, pada koordinat 9°27'54.92"S - 115°49'25.11"E.
Lokasi pencarian diperluas ke perairan Teluk Awang, Pantai Kuta Mandalika, dan Pantai Selong Belanak, Kabupaten Lombok Tengah. Pencarian korban menggunakan Rigit Inflatable Boat (RIB) 09 Mataram.
Selain menyisir perairan laut, kata dia, proses pencarian juga dilakukan dengan cara menyusuri pinggir kawasan pesisir.
"Kami juga menyebar informasi kepada masyarakat sekitar dan para nelayan terkait kecelakaan laut tersebut. Jika ada warga yang menemukan korban agar melapor," ujarnya.
Dia menyebut, pihaknya akan kembali melakukan operasi SAR jika ada tanda-tanda korban ditemukan atau ada permintaan dari keluarga korban.
Lanjut kata dia, KM Kerinci Indah 02 GT 26 yang mengangkut 11 nelayan dilaporkan mengalami kecelakaan di perairan selatan Pulau Lombok, NTB, pada Selasa (17/11), pukul 06.20 Wita. Awak Kapal MV. Cape Kallia yang saat itu berada di lokasi kejadian berupaya mengevakuasi para korban. Tujuh orang nelayan berhasil dievakuasi dengan selamat dan empat orang masih dalam pencarian.
Ketujuh nelayan yang selamat adalah Ilham Werawansyah (34), Toni Wijaya (34) asal Padang, Sumatera Barat, Riyanto (25) asal Flores, Nusa Tenggara Timur. Ada juga Jainuddin (51), Wagito (50), asal Kabupaten Banyuwangi, Irawan (27), dan Sulaiman (34), asal Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Sementara empat nelayan yang hilang dan belum ditemukan adalah Rudy Kurniawan (32), asal Yogyakarta, Agus Nopyan (37), asal Padang, Alfonso Mali (40), asal Medan, dan Badu Dahman Harahab (56), asal Cirebon. (and)