JOB MATCHING: SMKN 2 Selong menggelar Job Matching dengan melibatkan sejumlah perusahaan dan dunia industri.
SELONG--Sekolah Menegah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Selong menggelar kegiatan Job Matching. Kegiatan ini diadakan di halaman sekolah itu, Rabu (25/11).
Job Matching tersebut dihajatkan pihak sekolah untuk menyambungkan alumni melamaran pekerjaan terhadap pihak perusaahan industri. Dalam kegiatan itu, sedikitnya ada 12 perusahaan dan industri yang dihadirkan.
Beberapa perusahaan tersebut yakni, GraPARI Telkomsel, Bajang Egar Konveksi, W & D Fashion, Lingkar Sejahtera Tailor. Selain itu, ada juga Indra Konveksi, UD Gilang Konveksi, AHASS Putra Remaja dan Isuzu Daihatsu.
Kepala SMKN 2 Selong, Hasbi Ahmad mengatakan, SMKN 2 Selong saat ini menjadi sekolah pertama yang merealisasikan program Job Matching di Lombok Timur. Program ini sendiri diberikan Kementerian Ketenagakerjaan.
"Kami merupakan SMK negeri pertama yang melaksanakan program job matching di Lombok Timur," ungkapnya.
Kegiatan ini, lanjutnya, merupakan amanah yang dipercayakan untuk memberikan warna baru dalam dunia kerja. Terlebih khusus lagi, bagi para alumni sekolah tersebut.
Dalam program ini, sambungnya, terlibat tiga sekolah imbasan. Ketiga sekolah itu yakni SMKN 1 Selong, SMKN 1 Sakra, dan SMKN 1 Sikur.
Lewat program ini, lanjutnya, alumni SMKN 2 Selong dan seluruh alumni SMKN di Lombok Timur bisa mengembangkan sistem dunia kerja dengan menggandeng para pemberi kerja. Dalam hal ini, seperti perusahaan dan industri yang ada di wilayah Lotim.
Karena itu, kata Hasbi, program ini diniatkan sebagai sarana penghubung antar Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di SMK dengan dunia kerja. Dengan begitu, serapan tenaga kerja jebolan SMK akan terlaksana dengan baik kedepan.
"Untuk saat ini kami lebih ke arah SMK yang berdedikasi. Hal itu tentunya nanti SDM yang kami punya secara otomatis tersambung dengan lapangan kerja," ucapnya.
Hingga saat ini, terangnya, masih ada pekerjaan rumah yang belum diselesaikan pihaknya. PR tersebut yakni adanya alumni SMK yang masih bum bekerja. Padahal lulusan SMK seharusnya sudah harus siap bekerja.
Berangkat dari persoalan ini, menurutnya Job Matching ini salah satu jawaban ketika SMK bisa bersinergi dengan dunia industri dan perusahaan. Tujuannya untuk menempatkan alumni-alumni SMK yang siap bekerja.
Hasbi berharap, produk permintaan dari perusahaan nantinya harus diselaraskan dengan peningkatan kemampuan peserta didik di SMK. Kaerena dengan begitulah kerjasama antar SMK dan dunia kerja bisa terlaksana dengan baik.
"Bila industri ingin mencetak produk A, maka SMK juga harus membuat produk yang selaras dengan hal itu," tandasnya. (zaa)