Murnan
SELONG--Persoalan yang dialami pekerja migran atau Tenaga Kerja Indonesia seoalah tak ada habisnya. Mulai dari penyiksaan hingga mengurus oaspor di luar daerah.
Ketua DPRD Lombok Timur, Murnan mengatakan, pekerja .ihram di daerah ini sangat besar jumlahnya. Jumlah tersebut harus menjadi perhatian serius dinas terkait.
"TKI dan TKW di Lombok Timur sangat besar jumalahnya, sehingga harus menjadi perhatian serius dari OPD terkait yg bertanggung jawab di ketenagakerjaan, " ungkapnya, Rabu (11/11).
Ia jugarngungksp adanya pekerja migran Lombok Timur yang justru mengurus paspornya di Sumbawa. Dalam sebulan saja, jumlahnya mencapai 400-an TKW yang mengurus paspor.
Dari itu, jelasnya, banyak TKW mengubah KTP. Kasus ini disebutnya harus diatensi, jangan sampai hal seperti ini berlanjut sehingga muncul masalah yang rentan.
"Persoalan seperti ini sangat rentan terjadi seperti kasus-kasus yang sudah terjadi sebelumnya. Jangan sampai perdangan orang ataupun kasus yang serupa terjadi dengan TKW yang lainya seperti penyiksaan terus terjadi, " jelasnya.
Kedepan, dinas terkait hendaknya sudah memikirkan bagaimana penanganan kasus seperti ini. Dinas terkait perlu ada ide-ide atau gagasan sehingga tidak rentan terjadi masalah.
"Adanya hal seperti ini selalu yang mendapatkan imbasnya adalah pemerintah. Dari itu Disnaker harus bersikap tegas dalam menidak perusahaan-perisahaan yang mengirim tenaga kerja, terutama yang ilegal," ucapnya.
Sementata itu, tahun depan DPRD Lotim meberikan target kepada Disnaker membentuk sistem dan pola penanganan TKI bermasalah. Pihaknya tidak ingin terus-terusan mm dengar ada kasus terjadi.
"Kita harus lakukan pencegahan sejak dini agar tidak melakukan penanganan masalah yang sudah terjadi, " katanya. (zaa)
