SEREMONI: Para peserta penerima bantuan saranan dan prasarana kebersihan di DTW tengah mengikuti seremoni kegiatan Dispar Lobar.
GERUNG--Tercatat sebanyak 46 daerah tujuan wisata (DTW) di Kabupaten Lombok Barat (Lobar) menerima bantuan sarana prasarana kebersihan. Bantuan ini berasal dari dana hibah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI.
Pemberian bantuan ini dilaksanakan, Sabtu (25/12). Kegiatan ini juga dirangkai dengan sosialisasi dan implementasi Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE).
Sebelumnya, melalui dana hibah pariwisata tahap I yang disalurkan beberapa waktu lalu, jajaran Dinas Pariwisata Lobar sudah menyalurkan bantuan sarpras kebersihan ke 14 DTW yang ada.
Jika sebelumnya kegiatan dilakukan di masing-masing DTW, kali ini kegiatan dilakukan di empat titik DTW secara paralel. Yakni di Dermaga Tawun Kecamatan Sekotong, Pantai Uringin Kuranji Kecamatan Labuapi, Kolam Renang Manggong Kecamatan Lingsar, dan Pantai Loco Kecamatan Batulayar.
"Waktu lalu sosialisasi kita laksanakan langsung di DTW sebanyak 14 titik. Namun karena keterbatasan kita, untuk sosialisasi kali ini kita laksanakan di 4 titik secara paralel," ungkap Kepala Dispar Lobar, H. Saepul Akhkam saat membuka kegiatan di Pantai Loco.
DTW ini, jumlahnya beragam di setiap desa. Tak hanya satu, bahkan lebih dari itu. Dimana bantuan yang diberikan ini untuk wujudkan sapta pesona di daerah wisata.
Dalam seremoni pemberian bantuan itu, dirangkai pula dengan penanda tanganan naskah pemberian hibah.
"Saya minta kepada kepala desa untuk menjaga dan membantu menciptakan sapta pesona di tempat wisata masing-masing," lanjutnya.
Akhkam mengatakan, kegiatan ini juga dimaksudkan sebagai bentuk koordinasi dan kolaborasi semua pihak untuk memajukan pariwisata di Lombok Barat. Kegiatan ini dihajatkan untuk memupuk kesadaran masyarakat bahwa kepariwisataan merupakan tanggung jawab semua masyarakat.
Untuk memastikan kegiatan sosialisasi ini tersampaikan secara efektif kepada peserta, Dispar Lobar menggandeng perwakilan dari organisasi kepariwisataan. Sebut saja seperti Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Lobar, Association of Indonesian's Tour and Travel Agencies (ASITA) Lobar, Lombok Care Community (LCC), Lombok Ocean Care (LOC) serta perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Lobar sebagai narasumber dalam kegiatan ini.
Dari total dana hibah yang diterima Lobar sebesar Rp. 13.59 miliar, sebanyak 70 persen disalurkan kepada pelaku usaha hotel dan restoran. Hibah ini untuk mendukung operasional sehari-hari seperti pembayaran gaji karyawan, listrik, air, asuransi, serta menerapkan protokol kesehatan CHSE.
Sementara 30 persen diberikan kepada pemda untuk menunjang pariwisata. di antaranya revitalisasi prasarana kebersihan, pengawasan penerapan CHSE, dan lainnya. Dana hibah sendiri dilakukan dalam dua tahap. Masing-masing sebesar 50 persen dari total dana yang akan dicairkan.
Dijelaskannya, bahwa dana hibah pariwisata untuk Lobar tahap I sudah terserap sekitar 99 persen. Sisanya, terkendala akibat beberapa jasa pariwisata menolak menerima hibah.
"Dari pendampingan teman-teman Inspektorat dan juga BPKP, hasil pemeriksaan sementara sudah keluar. Alhamdulillah kita sudah tembus 99 persen serapan. Yang satu persen itu karena kesanggupan hotel, contoh saja ada beberapa hotel masih menggunakan rekening pribadi misalnya," jelas Akhkam. (jl)