Lalu Kasim
SELONG--Musim penghujan dan perubahan cuaca ekstrem rentan memicu terjadinya bencana. Di tengah kondisi itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Timur masih kekurangan personel.
Kepala Seksi Kesiapsiagaan BPBD Lotim, Lalu Kasim mengatakan, pihaknya selalu stanbye melihat perubahan-perubahan cuaca yang terjadi. Pihaknya juga terus memantau keadaan di wilayah rawan bencana seperti di Sembalun dan Sambelia.
"Itu yang kami lakukan pada saat ini, berkoordinasi dan berkomunikasi dan monitoring di tingkat lapangan," ungkapnya, Rabu (16/12).
Buntut perubahan iklim ini, katanya, mengharuskan BPBD selalu siap menjadi garda terdepan membantu masyarakat yang terkena bencana alam. Baik itu banjir, puting beliung, pohon tumbang dan lain sebagainya.
Untuk mengantisipasi korban jiwa, BPBD terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Langkah ini dilakukan agar masyarakat dapat dengan mudah mengambil sikap jika sewaktu-waktu terjadi bencana.
Katanya, dalam mengatasi bencana ini personel dari BPBD masih kurang. Kondisi ini disebutnya menjadi masalah vital. Kekurangan personel ini berakibat pada kesanggupan BPBD dalam menangani daerah yang terkena bencana.
"Itulah kenapa.kita tidak bisa menempatkan petugas di masing-masing lokasi rawan bencana," ucapnya.
Saat ini pihaknya memiliki sekitar 15 personil TRC. Dari jumlah tersebut menangani semua wilayah rentan bencana di Lotim.
Ia berharap, pemerintah dapat mengambil langkah untuk memberi perhatian dan bantuan anggaran kepada BPBD. Dengan demikian, permasalahan bencana yang dihadapi masyarakat dapat ditangani lebih sigap dan mengurangi korban jiwa.
Apa yang dilontarkan Kasim ini cukup beralasan. Mengingat saat ini sudah masuk musim hujan.
Dia juga berharap masyarakat dapat tetap waspada dan hati-hati terhadap kemungkinan bencana yang ada. Sebut saja seperti angin, puting beliung, banjir bandang dan lainnya. (zaa)