KEJAR TARGET: Proyek pembangunan kantor Dukcapil Lombok Barat masih jauh dari target yang diharapkan.
GERUNG—Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Lombok Barat memastikan terus mengawasi pembangunan proyek kantor layanan Dukcapil setempat. Pengerjaan ini satu dari ratusan paket proyek tahun 2020 di APBD Perubahan Lobar yang terlambat perkembangannya.
”Total tahun 2020 ada sebanyak 362 paket proyek,” kata Kadis PUTR Lobar I Made Arthadana, Rabu (2/12).
Dia menjelaskan hingga kini proyek Dukcapil memang ada progress. Namun itu dirasakan masih harus ditingkatkan demi mengejar penyelesaian proyek. Terlebih, progres proyek ini baru 65 persen.
Selama pengerjaan proyek tahun ini, lanjutnya, terbagi beberapa jenis pengerjaan. Ada proyek yang pengerjaannya tender seleksi sebanyak 22 paket. Termasuk pengadaan langsung sebanyak 40 paket.
”Proyek Dukcapil ini masuk di salah satu tender seleksi tersebut. Sedangkan kalau pengadaan langsung sudah hampir selesai,” tuturnya.
PUTR Lobar sejauh ini terus memantau proyek yang ada. Rata-rata pengerjaan proyek harus selesai sebelum akhir tahun.
”361 paket yang tidak bermasalah kami targetkan 20 Desember 2020 selesai. Sedangkan satu paket yang bermasalah kami minta percepatan progress pengerjaan. Paling tidak bisa selesai sebelum masa kontrak selasai,” terangnya.
Menurutnya, kontraktorlah yang akan rugi bila pengerjaan tidak diselesaikan tetap waktu. Kontraktor bisa diberikan sanksi denda, bahkan terberat putus kontrak dan masuk daftar black list pengadaan proyek di tahun mendatang.
”Karena pengadaan proyek sudah rata-rata online, jadi kalau sudah black list akan sulit dapat tender,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Lobar Nurhidayah meminta semua proyek yang ada harus menunjukan tren pengerjaan yang baik. Sehingga tidak ada kontraktor yang nantinya diberikan sanksi.
”Harus sudah selesai sebelum masa kontrak proyek habis,” tutup dia. (and)