UNJUK RASA: Mahasiswa IAIH Pancor saat menggelar aksi unjuk rasa.
SELONG--Puluhan mahasiswa IAIH Pancor, Lombok Timur menggedor pihak kampus lewat aksi unjuk rasa. Unjuk rasa ini digelar lantaran merasa fasilitas kampus yang sangat minim.
Sejak pukul 08.20 WITA, puluhan mahasiswa ini berorasi di depan rektorat kampus itu.
Selaku Kordum, Presiden Mahasiswa IAIH NW Pancor, Zaeni Hasyari mengatakan, bayaran iuran semester di IAIH berjumlah Rp 1,2 juta. Hanya saja, jumlah itu belakangan dianggap terus membengkak.
Mahasiswa mengklaim, ada penambahan biaya dari jumlah yang ada. Namun demikian, pihak kampus tidak pernah mensosialisasikannya.
Ia juga menyinggung banyaknya tunggakan iuran oleh mahasiswa. Nyatanya, setiap semester, mereka yang menunggak juatru tetap ikut ujian.
"Itu artinya lembaga ini akal-akalan. Tunggakan iuran yang disebut dan dialamatkan ke mahasiswa, nyatanya mereka masih bisa ujian," terangnya.
Terhada aksi ini, Wakil Rektor III IAIH NW Pancor H Ahyan mengatakan, aksi tersebut dianggap mengganggu proses manajemen. Terlebih pihak kampus terus berusaha berbenah.
Ahyan juga menegaskan, saat ini banyak mahasiswa yang masih menunggak. Pihak kampus disebutnya memiliki data tersebut.
"Datanya memang banyak yang nunggak," katanya.
Saat ini, pihaknya sedang fokus memperbaiki sistem untuk memaksimalkan fasilitas kampus. Baik dari segi manajemen pembenahan akademik maupun dari sarana dan prasarana yang ada di kampus IAIH NW Pancor.
Karena itu, dengan adanya aksi demonstrasi yang dilakukan mahasiswa di kampus IAIH NW Pancor telah mengganggu proses pembenahan. Padahal, pihak kampus telah melakukan upaya maksimal untuk menangani hal tersebut.
"Terus terang saja, adik-adik ini mengganggu konsentrasi proses dalam manajemen itu," jelasnya.
Terlebih lagi di saat masa pandemi Covid-19 yang masih mewabah, seluruh instrumen yang ada di kampus sedang dalam perbaikan menuju ke arah yang lebih baik. (zaa)