WAWANCARA: Sekretaris HKTI NTB, Iwan Setiawan saat diwawancara wartawan.
SELONG-- Program Tunas kerjasama Himpunan Keluarga Tani Indonesia (HKTI) dengan PT. Bank NTB Syariah tahun 2021 telah melampaui batas target dari yang direncanakan. Hal itu diketahui setelah dilakukan evaluasi terhadap distribusi program tersebut, belum lama ini.
"Program Tunas setelah kita lakukan evaluasi kemarin. Dari target kita Rp 5 miliar telah terealisasi Rp 7.l,5 miliar," ucap Sekertaris HKTI NTB, Iwan Setiawan, Sabtu (9/1).
Selain itu, pada tahun ini Iwan menyebut hampir 250 ton benih kering bawang putih siap didistribusikan. Distribusi benih ini dihajatkan kepada 700 orang petani.
Saat ini, terangnya, benih tersebut masih ditampung di gudang milik HKTI yang berlokasi di Sembalun.
Iwan menjelaskan, meskipun saat ini pihaknya memiliki permintaan terhadap kebutuhan bawang putih dari berbagai daerah dengan jumlah yang cukup besar. Namun begitu, HKTI saat ini lebih mengutamakan kebutuhan lokal terlebih dahulu.
Selanjutnya HKTI menunjuk dua kelompok tani sebagai off taker (penjamin). Off taker ini nantinya akan bertugas membayar semua sisa hutang kepada bank setelah pendistribusian. Dengan demikian, petani tidak memiliki beban apapun.
"Jika tidak laku barangnya akan terbeban di Off taker, bukan petani," tegasnya.
Ke depan, seluas 1.100 hektar lahan di Desa Sembalun yang dianggap produktif menjadi prioritas utama. Ia menyebut lokasi itu berada di Sembalun Bumbung.
Selain menjadi prioritas, di lokasi tersebut akan dilakukan pemurnian guna menjaga nama baik Sembalun yang telah terkenal di luar daerah. Ia tidak ingin nama baik Sembalun tercoreng.
"Kami menjaga kualitas nama baik Sembalun. Jangan sampai ketika dibawa keluar namanya menjadi jelek gara-gara tidak dilakukan pemurnian," tegasnya. (hs)