BERSIH-BERSIH: Sejumlah komunitas ikut terlibat aksi bersih-bersih di kawasan Senggigi pasca perayaan tahun baru.
GERUNG--Mengawali tahun 2021 para pelaku usaha pariwisata dan komunitas peduli di Lombok Barat kembali menggelar aksi bersih-bersih. Ini dilakukan sebagai upaya membersihkan destinasi wisata pasca perayaan pergantian tahun baru.
Dimotori Dinas Pariwisata Lombok Barat, terlibat sejumlah komunitas dalam kegiatan itu. Diantaranya yakni Lombok Ocean Care (LOC), Gerakan Masyarakat Wirausaha (Gemawira) NTB, Sahabat Pariwisata Nusantara (Sapana) dan Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram.
Kegiatan yang dilaksanakan Sabtu pagi (2/1) itu dipimpin Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat, H Saiful Ahkam. Aksi ini dimulai di depan Montana Hotel Premiere hingga di depan Hotel Sheraton.
"Walaupun tidak ada perayaan tahun baru, kegiatan rutin kami di Dinas Pariwisata Lombok Barat yakni bersih-bersih kawasan wisata tetap kami lakukan," tutur Ahkam usai kegiatan.
Posisi Senggigi sebagai ikon pariwisata, jelasnya, harus tetap bisa menjadi contoh bagi setiap kawasan wisata lainnya. Contoh ini terutama dalam hal kebersihan.
"Alhamdulillah, walaupun di tengah-tengah orang yang sebagian besar masih sedang libur, teman-teman komunitas dan mahasiswa masih mau meluangkan waktu ikut terlibat," ujarnya.
Menariknya lagi dalam aksi bersih-bersih ini diikuti pula sejumlah relawan asal Filipina. Ada juga sejumlah ekspatriat yang mendiami kawasan Senggigi.
Selain itu, yang istimewa dari kegiatan ini keterlibatan Bupati Lombok Barat H Fauzan Khalid. Kehadiran orang nomor satu di Lombok Barat ini disambut baik oleh para pelaku wisata.
"Kami dari Sapana (Sahabat Pariwisata Nusantara) sangat menyambut baik dan memberikan apresiasi terhadap apa yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata Lombok Barat," ujarnya Ketua DPD Sapana NTB, Lalu Puguh Mulawarman.
Bagi dia, kegiatan ini sesuatu yang luar biasa. Terlebih kegiatan ini dilaksanakan di tengah pandemi virus corona yang membuat sektor pariwisata lesu. Namun di balik itu ada hikmah yang bisa dimbil, yakni mempersiapkan diri sebaik mungkin menyambut kedatangan tamu-tamu selepas pandemi.
Menurutnya kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan yang tepat untuk mempersiapkan pariwisata khususnya di Lobar. Jangan sampai nantinya, jika tidak bersiap-siap dan tamu datang, maka sebagai tuan rumah justru semua elemen di Lobar menjadi gagap.
Menurutnya, bisa jadi karena sepinya pengunjung menyebabkan pelaku wisata abai mempersiapkan diri. Buntutnya, destinasi yang ada di daerah ini menjadi tidak terawat.
"Alhamdulillah Pak Kadispar Lobar punya pemikiran yang jauh ke depan. Dia bisa merangkul semua komponen khususnya yang bergelut di bidang pariwisata untuk bisa tetap menjaga daerah tujuan wisata kita di sini," lanjutnya. (jl)