KEGIATAN: Ini item kegiatan dan rincian biaya yang diusulkan dalam proposal yayasan penerima hibah DLHK NTB.
MATARAM--Dana hibah Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) NTB sebesar Rp 500 juta tak berbekas. Hibah yang diperuntukan dalam Kader Lestari Fellowship Program (KLFP) itu dilaksanakan Yayasan Sinergi NTB.
Telusuran JEJAK LOMBOK, program ini tidak tuntas dilaksanakan pihak penerima hibah. Progres kerja yayasan ini baru sebatas melaksanakan Focus Group Disscussion (FGD).
"Pihak yayasan juga sudah melaksanakan sosialisasi dan Diklat," ucap sumber media ini, Rabu (27/1).
Dalam proposal program ini diketahui bahwa Yayasan Sinergi berencana melakukan tanam pohon sebanyak 50 ribu batang. Pohon sebanyak itu dengan rincian 40 ribu di tanam di Pulau Sumbawa dan 10 ribu pohon di Pulau Lombok.
Belum direalisasikan sepenuhnya program ini lantaran disinyalir terkendala pandemi virus Corona. Ini karena dalam proposal yang diajukan, agenda penanaman pohon akan melibatkan para pelajar.
Diketahui, sejak pandemi menyeruak, aktivitas belajar di sekolah ditiadakan. Praktis, para pelajar yang diharap turut serta dalam program ini tidak bisa dilibatkan.
Sumber ini juga menyebut, dalam proposal ajuan Yayasan Sinergi tidak menyebutkan spesifikasi jenis pohon yang akan ditanam. Begitu juga dengan sekolah-sekolah yang disasar sebagai peserta yang akan terlibat.
"Yang disebutkan hanya ada 30 siswa per sekolah yang akan diedukasi untuk terlibat dalam program ini," ucapnya.
Masih telusuran media ini, proposal usulan ini masuk ke DLHK NTB di akhir 2019 lalu. Dimana realisasi KLFP ini sedianya sudah tuntas pada 2020 kemarin. Nyatanya, hingga kini belum satu pohon pun yang ditanam.
Tragisnya, hingga masa kerja program ini berakhir, pihak yayasan rupanya tak kunjung membuat laporan progres kerjanya. Pihak DLHK sebagai pemberi hibah juga tak kunjung menerima laporan.
Sedikitnya ada sekitar tujuh kegiatan yang diusulkan dalam program ini oleh Yayasan Sinergi. Dari tujuh kegiatan tersebut, hanya beberapa yang direalisasikan. Sementara untuk item lain seperti kerjasama media, kebun bibit desa dan road show sekolah diduga tidak dilaksanakan.
"Termasuk juga kegiatan evaluasi laporan," ucap sumber ini.
Terhadap masalah ini, Kepala Dinas LHK NTB, Madani Mukarrom mengamini jika pihak yayasan belum menyerahkan laporan hasil kegiatan. Ia memastikan akan memanggil pihak yayasan untuk dimintai pertanggung jawaban.
"Kita akan mintai laporannya dan suruh kembalikan uangnya jika tak mampu realisasikan kegiatan," ujarnya.
Ulah wanprestasi Yayasan Sinergi dipastikan menyebabkan kerugian negara andai tidak mau mengembalikan sisa anggaran hibah yang diterima. Dengan status ini, aparat penegak hukum (APH) bisa mengusut tuntas kasus tersebut. (jl)