TEWAS: Mastan ditemukan tewas gantung diri lantaran diduga frustrasi.
PRAYA--Marsan, 38 tahun, warga Dusun Otak Dise Bat, Desa Mantang, Kecamatan Batukliang, Lombok Tengah memilih mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Pria ini ditemukan tergantung salah seorang warga setempat, sekitar pukul 19.00 WITA, Kamis malam (31/12).
Sontak kejadian itu membuat geger dusun tersebut. Usut punya usut, ternyata dia rela mati diduga lantaran ditinggal sang istri.
Salah seorang warga Dusun Otak Desa Bat, Ari Hidayat menuturkan, korban ditemukan sudah dalam keadaan tak bernyawa. Ia ditemukan dengan posisi masih menggantung.
"Awalnya saya curiga dengan kondisi rumah korban yang sampai malam tak satu pun lampu menyala," tutur Ari Hidayat, Jum'at (1/1).
Kecurigaan Ari cukup mendasar lantaran selain gelap, pintu rumah korban terkunci dari dalam. Kondisi ini membuat dirinya semakin khawatir.
Karena itu, dirinya mecoba menengok ke dalam rumah korban melalui lubang angin yang berada di sebelah selatan. Dirinya naik menggunakan tangga.
Di dalam rumah tersebut, nampak seorang berdiri dalam posisi menggantung. Masran menggantung di dekat tiang penyangga rumah.
Melihat kejadian itu, ia berupaya menjebol pintu samping rumah milik korban sambil meminta bantuan warga sekitar. Ia dan warga menurunkan serta melepasnya dari ikatan tali rafia berwarna hitam.
Tak lama setelah kejadian, ia menginformasikan peristiwa itu kepada aparat setempat.
"Terakhir bertemu dengan dengan Marsan kemarin malam sekitar pukul 23.00 WITA dan ia mengatakan, akan beristirahat," ungkap Ari.
Kapolsek Batukliang, Iptu Gede Gisiyasa mengatakan, informasi yang didapatinya dari keluarga, bahwa korban memiliki permasalahan internal dengan istrinya. Sang istri meninggalkan rumah dengan membawa tiga anaknya.
"Diduga hal itulah membuat korban frustasi, sehingga nekat gantung diri dengan tali," bebernya
Begitu mendapatkan informasi, pihaknya langsung turun ke lokasi kejadian perkara. Di lokasi, ia mengidentifikasi kejadian dan kondisi korban.
Dari hasil pemeriksaan, sebutnya, peristiwa tersebut murni kasus gantung diri yang mengakibatkan nyawa korban melayang.
"Pihak keluarga menolak dilakukan otopsi dan menerima peristiwa itu sebagai musibah," tandasnya. (jl)