LEBIH AMAN: Kehadiran penjaga pantai (life guard) dipastikan bisa menjamin kawasan pantai lebih aman.
GERUNG--Selalu ada ide dan terobosan baru yang didiskusikan bersama para pelaku pariwisata di Lombok Barat. Terbaru, di kawasan Pantai Senggigi diharapkan hadirnya lifeguard penjaga pantai.
Ini mengemuka dari usul Senggigi Lombok Beach Boys for Changes (BBC). Komunitas yang satilu ini memandang pentingnya kehadiran lifeguard untuk keselamatan pengunjung.
"Meskipun pertemuan kita sebentar dan sederhana, selalu ada ide dan inovasi yang dikemukakan oleh teman-teman kita ini," ungkap Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat, H Saiful Ahkam, Jumat (8/1).
Pertemuan bersama para pelaku pariwisata ini, jelasnya, demi memastikan Senggigi tetap sebagai ikon pariwisata di Lombok. Terlebih, kemasyhuran kawasan wisata yang satu ini sudah dikenal sudah jauh sejak dulu.
Mengemukanya usulan kehadiran lifeguard, jelasnya, sebagai bentuk perhatian semua elemen di Lombok Barat terhadap Senggigi. Baik itu pemerintah, pelaku pariwisata maupun masyarakat sendiri.
Bagi Ahkam, perhatian terhadap destinasi yang legendaris ini sangat penting. Ini karena tidak sedikit masyarakat, terutama pelaku pariwisata menggantungkan hidupnya lewat destinasi yang satu ini.
"Perhatian terhadap Senggigi ini tidak saja dalam bentuk aksi bersih-bersih sampah. Ada juga intervensi penataan serta yang lain," lanjutnya.
Sebenarnya, ide lifeguard ini tidak saja di Pantai Senggigi saja, tapi juga di semua kawasan pantai di Lobar yang menjadi obyek wisata.
Komunitas BBC dalam diskusi tersebut, berharap nantinya ada yang bisa dilatih sebagai life guard.
"Harus ada penjaga pantai, atau tenaga expert yang akan menjaminkan keselamatan bagi siapapun masyarakat yang akan bertamasya di pantai," lanjut Akhkam.
Akhkam kemudian menyampaikan apresiasi kepada BBC yang selama dua tahun ini telah menunjukkan komitmennya dalam menjaga kebersihan pantai dan menata lingkungan. Menurutnya, keterlibatan komunitas-komunitas sangatlah membantu pemerintah dalam memelihara kawasan ini.
"Sepanjang garis pantai ini bagian dari tanggung jawab Dispar, meski tidak semua, ada dinas-dinas lain yang juga mempunyai tanggung jawab. Dari itu, mari kita saling atur supaya teratur, pedagang, nelayan dan semuanya. Kita satukan semangat mengembalikan kejayaan Senggigi," pesannya.
Di tempat yang sama, Ketua BBC Sariman memaparkan hasil diskusi dengan Kepala Dispar Lobar terkait problem yang masih belum bisa terselesaikan.
"Salah satu yang kami diskusikan tadi juga tentang penataan teman-teman pedagang di sekitar pantai ini, tentunya semua ini harus kita sinkronkan dengan pihak-pihak terkait, paling tidak nantinya semua harus dilibatkan," jelas Sariman.
Menurutnya, semenjak proses renovasi di sepanjang jalan masuk menuju pantai Senggigi inti yang merupakan spot para pedagang, para pedagang sementara terlihat menumpuk di pantai.
Terkait permasalahan ini, Akhkam memberikan penjelasan jika nantinya proses serah terima lokasi jualan yang sudah direnovasi. Para pedagang ini akan dikembalikan lagi ke titik awal atau titik semula.
Permasalahan lainnya yang disebutkan Akhkam adalah masalah banyaknya sampan yang parkir di sepanjang pantai. Kondisi ini berpotensi mengganggu para pengunjung.
"Saya kira masalah sampan ini nanti akan kita koordinasikan lagi lebih lanjut dengan banyak pihak. Dimana sampan ini diberikan lokasi baru dimana kawasan Senggigi ini menjadi lebih representatif untuk menjadi tempat wisata lagi," tandas Akhkam. (jl)