Dedy Sutarmin
SELONG--Persoalan sampah dari tahun ke tahun m jadi momok di Lombok Timur. Selain mengganggu, sampah diketahui menjadi sumber penyakit jika dibiarkan begitu saja.
Di Lombok Timur, khususnya di kota Selong sangat mudah dijumpai di berbagai sudut. Parahnya lagi, sampah tersebut tidak sedikit yang ditemukan dalam volume skala besar dan menumpuk.
Kepala Bidang Penanganan Sampah Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Lombok Timur, Dedy Sutarmin mengungkapkan, persoalan sampah saat ini tidak hanya berasal dari masyarakat. Namun, sebagian sampah berasal dari luar daerah dengan potensi yang cukup signifikan.
Ia menyebut, jasa pengiriman barang ikut andil sebagai penyumbang sampah. Tragisnya, volume sampah yang disumbang dalam jumlah fantastis.
"Setiap hari, jual beli online dengan sistem COD juga menyumbang sampah bertruk-truk," ucapnya.
Meski demikian, DLHK Lotim mampu menekan penanganan sampah menuju angka 23 persen dari tahun sebelumnya sekitar 22 persen.
Ke depan, lanjutnya, sosialisasi penanganan sampah ke arah yang lebih produktif bakal ditingkatkan. Tujuannya guna mengentaskan sampah di wilayah perkotaan.
Hal itu nantinya akan dilakukan pemberdayaan terhadap bank sampah setempat. Selain menyelesaikan sampah, kegiatan tersebut diyakini dapat meningkatkn ekonomi masyarakat.
"Kedepan sosialisasi penanganan sampah dengan memberdayakan bank sampah setempat akan kita lakukan. Selain bersih juga dapat bernilai ekonomi," ucapnya. (hs)