HL. Muhammad Hidlir
MATARAM--Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, Nadiem Makarim telah mengumumkan jadwal Asesmen Nasional (AN) diundur belum lama ini.
Sedianya AN dilaksanakan Maret mendatang. Namun karena berbagai pertimbangan, kegiatan ini mundur hingga September mendatang.
"Salah satu penyebabnya karena sekolah belum siap," ungkap Kabid Pembinaan SMA Di as Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB, H Lalu Muhammad Hidlir, Rabu (27/1).
Andai dipaksakan pelaksanaan AN Maret nanti, sebutnya, dipastikan kegiatan itu tidak maksimal, pihak sekolah.bakal kelabakan. Terlebih dari pihak Dikbud sendiri baru melaksanakan kegiatan sosialisasi saja.
Ketidaksiapan AN, jelasnya, tidak saja dirasakan oleh sekolah SMA. Hal sama juga dirasakan oleh sekolah SMK. Mengingat sejauh ini proses sosialisasi baru dilaksanakan di sekolah sekitar 20 persen saja.
"Kalau masing-masing kepala sekolah sudah kita berikan sosialisasi, tali belum tentu sosialisasi ini sampai ke kalangan guru," ucapnya.
Dalam AN ini, Mendikbud menetapkan semua sekolah diikutsertakan. Hanya saja, kuota peserta di tiap sekolah dijatah sebanyak 45 siswa.
Penetapan jumlah ini, terangnya, diambil dari data pokok kependidikan (dapodik) sekolah. Dimana siswa yang akan diikutkan berasal dari kelas XII.
AN sendiri merupakan pengganti Ujian Nasional (UN). Sistem UN dihapus lantaran Kemendikbud ingin mengurangi beban siswa.
Pertimbangan lain dari penghapusan UN ini tidak lain karena model ujian ini lebih pada evaluasi kemampuan personal siswa dalam penguasaan materi pelajaran. Berbeda dengan AN yang justru tidak mengevaluasi pencapaian murid secara individu tapi memetakan sistem pendidikan berupa input, proses, dan hasil. (jl)