RAKOR: Jajaran pejabat Pemprov NTB dan Fokominda menggelar rapat persiapan vaksinasi Sinovac.
MATARAM--Vaksin virus Corona jenis Sinovac sudah tiba di NTB. Vaksin mulai disuntikkan secara simbolik kepada para kepala daerah dan tenaga kesehatan (Nakes).
Rencananya vaksinasi ini akan dilaksanakan di Gedung Graha Bakti Praja, Kantor Gubernur NTB Rabu, (14/1). Vaksinasi dilaksanakan sembari menunggu BPOM menerbitkan Emergency Use Authorization (EUA) yang sesuai kaidah akademis dan standar WHO.
Komitmen keseriusan ini dinyatakan dalam rapat persiapan pelaksanaan pemberian vaksin perdana yang berlangsung di Ruang Rapat Sekda Provinsi NTB, Senin (11/1).
Sekda NTB, H Lalu Gita Ariadi mengungkapkan, Pemprov akan menjadi garda terdepan dan akan memberikan kepercayaan kepada masyarakat mengenai vaksin Covid-19.
“Apa yang kita lakukan adalah wujud negara hadir sebagai garda terdepan untuk memberikan keyakinan kepada masyarakat kita mengambil peran perdana untuk melakukan vaksin covid-19 ini,” tuturnya.
Pria yang juga Wakil Ketua Gugus Tugas Covid-19 NTB berharap agar masyarakat tidak paranoid dan menganggap vaksin ini berbahaya. Terlebih dengan telah dikeluarkannya fatwa MUI tentang kehalalan dan kesuciannya.
Melalui vaksinasi perdana ini diharapkan masyarakat dapat percaya tentang keamanan vaksin Sinovac. Di lain sisi, vaksinasi ini dianggap penting mengingat pandemi Covid-19 sudah memasuki gelombang kedua.
Terhadap gelombang kedua virus ini, Gita meminta masyarakat tidak mempercayai berbagai informasi hoax dan tidak benar tentang vaksin ini yang belakangan menimbulkan ketakutan.
“Agar kita perangi hoax-hoax ini agar tidak diterima begitu saja oleh masyarakat,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan NTB dr Nurhandini Eka Dewi memaparkan kesiapan teknis vaksinasi perdana. Ia mengungkapkan bahwa sebelum dilakukan vaksinasi akan dilakukan proses screening terlebih dahulu.
Langkah ini dilakukan untuk memastikan kesiapan fisik. Mengingat ada 15 jenis penyakit yang diderita masyarakat tidak boleh divaksin.
“Kita betul-betul akan melakukan check up awal agar tidak terjadi mis,” jelasnya.
Adapun beberapa kondisi masyarakat yang tidak bisa diberikan vaksin Covid-19, yakni pernah terkonfirmasi menderita covid-19, ibu hamil dan menyusui. Selain itu, warga yang menjalani terapi jangka panjang terhadap penyakit kelainan darah, penderita penyakit jantung tidak boleh diberikan vaksin ini.
Berikutnya yakni penderita penyakit autoimun, penderita penyakit saluran pencerna kronis, penderita penyakit hipertiroid. Lalu, penderita penyakit kanker, penderita diabetes melitus, penderita HIV dan penderita penyakit turberkulosis.
Eka juga menjelaskan, pihaknya telah mempersiapkan 400 vaksinator dari tenaga kesehatan. Mereka ini berasal dari RSU Provinsi NTB, RSAD, RS Bhayangkara dan Puskesmas Mataram.
“Persiapan vaksinator yang dilatih, hari ini sudah masuk ke pelatihan ke-2 sampai tanggal 13 sudah selesai pelatihannya” tutupnya. (jl)