Muhammad Akbar Jadi |
MATARAM--Musyawarah wilayah PKB NTB 202I-2026 punya catatan tersendiri. Komposisi kepengurusan partai ini dinilai tidak mengakomodir kader ideologis.
Ketua Gerakan Kebangkitan (Gerbang) Tani NTB, M Akbar Jadi mengatakan, komposisi kepengurusan PKB NTB pasca Muswil dianggap memalukan. Jajaran pengurus inti partai ini sudah tidak memiliki kader ideologis.
Betapa tidak, PKB yang dilahirkan dari rahim Nahdlatul Ulama (NU) dalam historis pendiriannya digawangi para pemikir NU. Di NTB, absennya kelompok ideologis dalam struktur kepengurusan inti dinilai membuat citra partai ini kehilangan ruh.
"Hasil Muswil ini benar-benar menjadi pukulan buat para kader ideologis partai ini. Banyak dari mereka yang ditendang," ucapnya, Minggu (9/1).
Diketahui, dalam Muswil PKB kembali menetapkan L Hadrian Irfani sebagai ketua, Makmun sekretaris dan Nurlalila sebagai bendahara.
Kecewa dengan komposisi kepengurusan yang ada, pria yang akrab dipanggil Viken ini menyatakan mundur selaku ketua Gerbang Tani NTB. Organisasi yang dikomandoi Viken ini diketahui merupakan struktur sayap partai tersebut.
Viken juga mengaku sudah menghubungi Ketua Umum DPN Gerbang Tani untuk pengunduran dirinya. Pengunduran diri itu disebutnya atas kemauan sendiri tanpa ada paksaan siapapun.
"Saya hanya menyayangkan keseriusan dari hasil evaluasi dan monitoring DPP PKB," lanjutnya.
Evaluasi dan monitoring itu dianggap Viken tidak sehat dan telah melahirkan keputusan yang tidak sehat pula.
Situasi ini bagi Mantan Ketum PMII Mataram ini dianggap merugikan H Muhaimin Iskandar untuk Capres 2024 khususnya di NTB. Ini karena kader ideologis di struktur PKB NTB telah habis diamputasi. (jl)