KUNJUNGAN: Menaker RI, Hj. Ida Fauziah didampingi Gubernur NTB, H Zulkifliemansyah saat berkunjung ke BLK Lombok Timur.
SELONG--Dirjen Binalattas Kemenaker RI, Budi Hartawan mengatakan, pandemi saat ini menjadi koreksi pelatihan yang dapat dilakukan kedepan.
Menurutnya, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Agustus tahun 2020, terdapat 455 ribu orang yang tergolong penduduk usia kerja.
"Jumlah itu setara 11 persen penduduk usia kerja yang terkena dampak covid-19," terang Budi Hartawan, Sabtu (20/3).
Lebih rinci disebutkan, dari jumlah itu terdiri dari 28 ribu pengangguran, 12 ribu orang yang bukan termasuk tenaga kerja.
Ditambah lagi sebanyak 28 ribu tenaga kerja yang terkena dampak. Di lain sisi, ada juga terkena pengurangan jam kerja sebanyak 378 ribu karena virus asal Tiongkok tersebut.
Lantaran itu, pihaknya terus melakukan sinergitas dan kolaborasi dari semua kegiatan yang ada di daerah. Dia juga mengajak seluruh elemen ikut serta berperan mengurangi jumlah pengangguran dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
"Kerjasama, koordinasi, dan komunikasi kepada semua pihak tetap diperlukan," sebutnya.
Ia juga menyinggung BLK Lombok Timur yang baru selesai dibangun tahun 2015 lalu. BLK ini diresmikan pada 2016 yang berkonsentrasi pad pelatihan kepariwisataan dengan durasi 27 hari.
Diungkapkan, ada 21 balai pelatihan serupa di seluruh Indonesia.
"Sekarang kita akan resmikan bangunannya, yang barus selesai dibangun 2020 yang lalu," ucapnya.
Sementara itu, Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah mengatakan, pelatihan-pelatihan ini merupakan kerja kongkrit pemerintah. Pelatihan yang disuguhkan ke masyarakat itu tujuannya meng-upgrade kemampuan.
Dengan peningkatan yang baik, ia berharap tak hanya menjadi tuan rumah yang baik atau hanya jadi pemain di tingkat lokal. Namun juga bisa digunakan di tempat lain atau di luar.
Ia menekan untuk terus, mengadakan pelatihan-pelatihan untuk menyambut event yang bulan Oktober nanti akan digelar.
"Kita harus kerja ekstra time karena waktu sudah dekat," terangnya. (kin)