INFRASTRUKTUR: Pemkab Lombok Timur siap membangun infrastruktur jalan untuk akses pendakian Gunung Rinjani lewat jalur Sembalun. (Foto Istimewa) |
SELONG -- Mendaki Gunung Rinjani sepertinya tidak sesulit medan sebelumnya. Tahun ini, Pemkab Lombok Timur merencanakan pembangunan infrastruktur jalan hotmix dari pos masuk Sembalun hingga pos 1.
"Komitmen kami sudah jelas untuk membuat para pendaki lebih mudah dan nyaman melakukan pendakian," ucap Sekda Lombok Timur, HM Juaini Taofik, kepada JEJAK LOMBOK, Selasa (2/2).
Komitmen ini, jelasnya, setelah Bupati Lombok Timur HM Sukiman Azmy bersama.pihak Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) melakukan pendakian pada medio 2020 lalu. Saat itu jajaran TNGR dan Bupati Sukiman menapaki keindahan Bukit Propok.
Pembicaraan terkait pembangunan infrastruktur jalan ini rupanya tercetus saat itu. Bupati Sukiman siap mengalokasikan anggaran dengan sistem kerjasama dalam pengelolaan tiket masuk ke gunung tertinggi ketiga di Indonesia ini.
Kala itu, Pemkab Lotim menyanggupi sekitar 5-6 kilometer pembangunan infrastruktur jalan.
Sebagai bentuk komitmen, ungkap Taofik, anggaran pembangunan infrastruktur itu sudah masuk dalam nomenklatur anggaran tahun 2021. Anggaran ini disebutnya bersumber dari dana pinjaman sebuah perusahaan plat merah, PTSMI.
"Ada sekitar Rp 100 miliar yang kita pinjam. Dari dana itu nanti kita ambilkan untuk pembangunan jalan itu," ucapnya.
Rupanya, pinjaman itu bukan hanya untuk infrastruktur jalan tersebut. Anggaran itu juga untuk sejumlah ruas jalan yang tidak dikerjakan pada tahun kemarin.
Kata Taofik, tidak dikerjakannya jalan ini akibat re-focussing anggaran tahun lalu. Karena itu, tahun ini semua ruas jalan itu akan dikerjakan.
Andai nanti pekerjaan jalan ini sudah terlaksana, dipastikan pihak TNGR dan Pemkab Lombok Timur fokus bekerjasama dalam pengelolaan sistem "one ticketing". Kerjasama ini disinyalir bisa mendatangkan keuntungan bagi kedua belah pihak.
Terpisah, Kepala Balai TNGR Dedy Asriadi mengamini adanya konsesi kedua belah pihak. Sejauh ini, pihaknya sudah berkoordinasi dengan kepala Dinas PUPR Lombok Timur terkait rencana pembangunan jalan.
"Sudah ada koordinasi dengan PUPR Lotim. Tinggal kita tindak lanjuti," ucapnya.
Saat ini, jelasnya, TNGR sedang menyusun dokumen dan berkas perjanjian kerja sama (PKS) strategis terkait rencana tersebut. Perjanjian ini akan dilayangkan di Kementerian Kehutanan.
Dedi mejelaskan, PKS ini nantinya menjadi alas izin membangun jalan tersebut. Mengingat kegiatan pembangunan infrastruktur jalan ini berada di kawasan TNGR. (jl)