LATIHAN KADER: Beginilah suasana opening ceremony dalam kegiatan Latihan Kader yang digelar HMI NTB.
MATARAM--Mahasiswa sebagai agen intelektual harus memiliki kecakapan dalam menghadapi masa depan. Memperluas wawasan dan inovasi adalah kecakapan yang dibutuhkan.
Lontaran itu disampaikan Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah dalam program advance training yang digelar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) NTB. Kegiatan ini diniatkan sebagai upaya mempersiapkan sumber daya masa depan NTB dalam menghadapi persaingan global.
"Kader HMI jangan berpikir sempit. Membangun daerah tidak harus bertindak lokal tapi berwawasan global," ujar Gubernur kala membuka advance training kader HMI NTB di Aula BP PAUD, Rabu (10/2).
Gubernur menambahkan, beberapa program unggulan Pemprov NTB berorientasi global. Diantaranya 1000 cendekia dan industrialisasi.
Gubernur menjelaskan, beasiswa belajar luar negeri tidak hanya untuk mengejar nilai akademis semata. Namun juga membangun kepercayaan diri bahwa sumber daya manusia NTB sehebat negara lain.
Begitu pula dengan industrialisasi yang menghasilkan produk bernilai ekonomi tinggi. Ini karena diolah namun tidak meninggalkan karakter ekonomi pertanian, kelautan dan lainnya.
Karena itu, Gubernur berharap, kaderisasi HMI menyongsong generasi emas 2025 menjadi usaha mempersiapkan sumber daya manusia yang dapat berbuat lebih banyak dan sesuai zaman.
Sementara itu Ketua Umum HMI Badan Koordinasi Nusra, Rizal Muhklis mengatakan, kedepan Indonesia akan menjadi Indonesia emas karena bonus demografi. Dimana usia produktif yang berlimpah dan HMI tetap intens memberdayakan SDM yang ada dengan melakukan kaderisasi internal.
"Kader HMI harus menyiapkan diri menjadi kader yang bisa menjemput Indonesia emas itu," harapnya.
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa beasiswa yang dilakukan oleh gubernur merupakan terobosan yang luar biasa. Karena itu, kepada siapapun yang menjadi Gubernur selanjutnya diharap bisa terus diikhtiarkan.
Terakhir, Rizal mengucapkan selamat kepada peserta LK III yang telah lulus. Kepada peserta yang belum lulus untuk tetap berproses semaksimal mungkin demi HMI maju. (jl)