H. Yusron Hadi
MATARAM - Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB terus mendorong industrialisasi di sektor kelautan dan perikanan di wilayah NTB. Salah satu upayanya adalah mendorong Balai Benih Ikan (BBI) menjadi pusat inkubasi industrialisasi perikanan air tawar.
"Kita ingin optimalkan peran BBI yang ada untuk mendukung industrialisasi. Jadi BBI bisa menjadi pusat inkubasi untuk industrialisasi perikanan air tawar," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan NTB, H Yusron Hadi, Sabtu (13/2), di Mataram.
Ia mengungkapkan, pada Rabu 27 Januari 2021, jajaran Dislutkan NTB telah menggelar rapat evaluasi dengan mengundang para perwakilan BBI sewilayah Provinsi NTB. Dalam rapat tersebut, Kepala Dislutkan NTB didampingi Kepala Bidang Perikanan Budidaya, Karim Marasabessy.
"Dalam rapat evaluasi itu kita arahkan agar BBI dapat menjadi pusat inkubasi industrialisasi perikanan budidaya air tawar. Selain itu BBI juga menjadi etalase kaji terap pengembangan teknologi budidaya air tawar," katanya.
Yusron mengatakan, perlu dilakukan pembagian wilayah kerja pada setiap BBI. Selain itu perlu juga dibuat database pembudidaya di masing-masing kabupaten kota untuk dapat meng-cover kebutuhan masyarakat serta untuk mengetahui berapa kebutuhan pakan, jumlah produksi, dan akses pasar.
"BBI juga perlu mengembangkan komoditas ikan hias selain ikan konsumsi mengingat saat ini masyarakat mulai menggemari ikan hias," ujar Yusron.
Selain itu, ia juga menekankan agar kebersihan lingkungan di sekitar area BBI juga harus diperhatikan.
"Kedepan, kita akan segera melakukan pemurnian genetika komoditas ikan Nila Anjani dan Lele Mandalika yang akan disentralkan di BBI Batu Kumbung," kata Yusron. (jl)