EVAKUASI: Mayat Srinatih sedang dievakuasi aparat kepolisian setelah dilaporkan warga sekitar.
SELONG -- Warga Dusun Kebon Pancor, Desa Sulit Kecamatan Sikur Lombok Tur digegerkan penemuan sosok mayat. Mayat tersebut ditemukan di salah satu saluran irigasi.
Penemuan ini terjadi sekitar pukul 06.15 WITA, Sabtu (20/2), pagi tadi. Belakangan diketahui identitas mayat berjenis kelamin perempuan itu bernama Srinatih berusia sekitar 75 tahun.
"Hasil penelusuran kami, Mayat yang ditemukan itu, diketahui bernama Inaq Srinatih (75) tahun warga Dusun Wengkang Desa Loyok,"Jelas Kapolsek Sikur, AKP Ery Armunanto.
Kronologis ditemukannya mayat Stinatih bermula saat warga setempat bernama Salni, 24 tahun, dan Yusuf sedang menggendong anaknya. Mereka menggendong anaknya di pekarangan rumah milik seorang warga bernama Inaq Sahyun, 50 tahun.
Tanpa sengaja saksi menoleh ke saluran irigasi di depan rumah tersebut dan melihat sesosok mayat dalam posisi tengkurap di saluran irigasi yang cukup deras.
Melihat kejadian itu, mereka langsung melaporkan kejadian yang dilihatnya pada Bhabinkamtibmas Desa Sikur, Bripka Andi Warsito. Laporan ini kemudian diteruskan ke pihaknya (Polsek Sikur).
Setelah mendapatkan informasi itu, polisi pun mendatangi lokasi kejadian. Aparat langsung mengevakuasi mayat tersebut dan melakukan identifikasi.
Setelah dilakukan penelusuran, lanjut Ery, ternyata benar warga yang meninggal adalah warga Dusun Wengkang Desa Loyok Kecamatan Sikur. Informasi yang dikumpulkan bahwa korban mengalami rabun dan kesulitan berjalan karena faktor usia.
Menurut keterangan keluarga, sambung Ery kebiasaan korban setiap pagi hari yaitu melaksanakan wudhu untuk salat Subuh. Kebiasaan itu dilakukan sekitar pukul 05.00 Wita di dekat saluran irigasi yang tidak jauh dari lokasi rumahnya.
Jarak tempat korban mengambil air wudhu di saluran irigasi dengan ditemukannya jenazah korban yang tersangkut di aliran irigasi diperkirakan 1 kilometer.
"Tidak ada tanda-tanda tanda kekerasan yang ditemukan di tubuh korban. Korban meninggal bukan karna covid 19," ucapnya.
Pihak keluarga korban menolak dilakukan otopsi dan menerima kematian korban sebagai musibah. (hs)