AUDIENSI: Gubernur NTB, H Zulkifliemansyah saat menerima kunjungan audiensi para kepala SMA se-Lombok Timur di ruang kerjanya.
MATARAM--Tenaga kependidikan baik kepala sekolah, guru ataupun perangkat kependidikan lainnya dituntut berdaya saing kompetitif. Tenaga kependidikan harus bisa berinovasi, berkreasi dan melakukan lompatan-lompatan yang berdampak signifikan bagi pengembangan dan kemajuan pendidikan.
“Dengan kreasi dan inovasi yang berkesinambungan dengan visi dan misi yang jelas untuk memajukan pendidikan di sekolah persoalan-persoalan intern semisal sarana-prasarana ataupun persoalan anggaran sekolah bisa dicarikan solusinya,” kata Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah, pada penerimaan para kepala SMA swasta se Kabupaten Lombok Timur, Rabu (17/2) di ruang kerja Gubernur NTB.
Gubernur juga memberikan penekanan kepada Dikbud NTB agar mendorong para kepala sekolah ataupun guru-guru di sekolah swasta agar lebih kreatif dalam hal mencari bantuan agar kreatif dengan menjemput bolah ke pusat. Bagi Gubernur, kreativitas dan sikap pro aktif seperti ini juga sangat diperlukan agar sekolah menjadi lebih maju dan berkembang di masa-masa yang akan datang.
Berkenaan dengan kesejahteraan guru, mantan anggota DPR RI tiga periode ini menyarankan agar sekolah swasta itu lebih berkreasi agar bisa mendapatkan penghasilan sendiri. Gubernur memberi contoh sekolah bisa punya usaha sendiri. Yang mana dari usaha itu diharapkan ada tambahan pendapatan untuk menambah honor guru di sekolah swasta.
“Karena itu sekolah swasta diharapkan bisa bekerjasama ke instansi atau dinas terkait untuk bisa mengembangkan usaha sekolah seperti di bidang pertanian ataupun peternakan,” ujarnya.
Meski demikian Gubernur mengakui pengelolaan sekolah swasta itu tidak gampang. Kaitan dengan itu, ia menyarankan agar para pengelola pendidikan bisa membuka sekolah walaupun sedikit berbiaya mahal, tapi berkualitas dan output dari sekolah itu bisa memberi harapan kepada lulusannya.
“Sekolah berbiaya mahal itu bisa dibandingkan hasilnya dari sisi kualitas. Namun fakta sekarang ini kan masyarakat inginnya sekolah berbiaya sedikit, namun kualitas kelulusannya bagus. Ini tentu jadi kendala besar bagi pengurus sekolah swasta.
Terkait dengan usulan sarana dan prasarana sekolah swasta agar bisa disamakan dengan sekolah negeri ataupun tambahan tunjangan jam mengajar mengajar para guru, Kadis Dikbud NTB melalui Kabid SMA/SMK Lalu M Hidir menjelaskan, untuk sarana dan prasarana itu terkait dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) tergantung dari Data Pokok Pendidikan (Dapodik) di masing-masing sekolah. Karena penentuan DAK itu merupakan kebijakan pusat.
“Karena itu kami sarankan agar masing-masing sekolah bisa memberikan data yang akurat sekaligus melakukan perbaikan terhadap Dapodik yang masih kurang lengkap. Jika Dapodik sudah lengkap kemungkinan besar DAK bisa diperoleh meski diberikan secara bergiliran, karena begitu banyaknya permintaan serupa di Kementerian Dikbud,” ujar L Hidir.
Selanjutnya terkait dengan tunjangan jam mengajar guru yang perlu ditambah, Hidir mengungkapkan, seperti yang disarankan oleh Gubernur Zulkieflimansyah agar sekolah punya inovasi. Sebut saja seperti membuka usaha sekolah bekerjasama dengan instansi terkait juga bisa memberikan solusi terhadap tambahan honor mengajar para guru.
Usulan lainnya agar para guru swasta bisa diberikan kesempatan diangkat menjadi tenaga Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K). Terhadap hal ini, L Hidir menjelaskan, bahwa penerimaan guru tahun ini bisa melalui jalur P3K.
Guru-guru swastapun bisa mengikuti tes P3K dan kuota tahun ini cukup tersedia banyak. Guru swasta diharapkan juga turut berkompetisi dalam penermaan P3K ini. (jl)