PANEN: Wagub NTB, Hj Sitti Rohmi Djalillah saat memanen lele di Ponpes Darul Abidin NW.
SELONG--Ponpes Darul Abidin NW Gerisak, Semanggeleng, Kecamatan Sakra Barat, Lombok Timur berhasil panen lele. Ponpes ini dinilai sukses mengembangkan budidaya perikanan darat ikan lele dengan pola bioflok.
Atas keberhasilan itu, Wagub NTB Hj Sitti Rohmi Djalillah memberikan apresiasi. Keberhasilan ini diharap bisa ditularkan ke ponpes lainnya yang ada di NTB.
Tidak itu saja, masyarakat lainnya bisa mengadopsi kemandirian menuju ketahanan pangan masyarakat berbasis pesantren.
Wagub mengaku tidak terlalu khawatir meski bencana seberat apapun. Termasuk saat bangsa ini tengah dilanda Covid-19.
Pihaknya mengaku tidak merasa panik akan kebutuhan pangan. Ini karena ketersediaan pangan sudah tercukupi melalui pengembangan budidaya perikanan darat ataupun pengembangan komoditi pertanian dan perkebunan lainnya.
“Ditengah Covid-19 ini bangsa-bangsa lain banyak yang terpuruk akibat ketahanan pangannya terganggu. Namun kita termasuk di NTB ini masih bisa eksis karena adanya pertanian, perikanan, perkebunan ataupun hasil laut," ucapnya, Sabtu (20/2).
secara swadaya dan kebersamaan masyarakat, ucapnya, NTB bisa mewujudkan kemandirian dan ketahanan pangan. Lewat upaya ini diyakini secara bertahap kbisa meningkatkan ekonomi pesantren dari waktu ke waktu.
Hj Rohmi menegaskan, pemerintah hanya bisa mensuport dan memfasilitasi ekonomi masyarakat. Terkait hasil lebih yang didapat tergantung kepada masyarakat itu sendiri dalam mengelola dan mengembangkan usahanya.
Ia menyebut, bantuan yang diberikan pemerintah diupayakan untuk bisa berkembang dengan hasil yang lebih meningkat pula.
Ia juga mengingatkan agar bantuan pemerintah jangan sampai tidak berbekas atau hilang begitu saja. Bantuan yang diberikan pemerintah harus dijaga dengan sebaik-baiknya untuk dikembangkan.
“Di Ponpes sejatinya mengajarkan kita untuk bekerja keras dan memilki kemandirian. Semangat belajar dan tak pernah puas atas suatu keberhasilan menjadi pemicu untuk terus bersemangat," sambungnya.
Para pengurus dan para santri di Ponpes ini diminta terus belajar dan menimba ilmu tanpa henti. Ia menyebut teori penting, namun harus diimbangi aplikasi di lapangan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan NTB, H Yusron Hadi menjelaskan, bantuan bagi pembudidaya ikan lele ataupun ikan lainnya tetap dilakukan pendampingan. Bantuan ini berasal dari Balai Budidaya Perikanan Lombok dan Pemprov NTB.
“Pola seperti ini dilakukan agar masyarakat juga bisa meningkatkan nilai tambah bagi prekonomiannya," tandasnya. (jl)