BERPOSE: Pengurus Sapana Kirim berpose bersama Kadispar Lotim, H Mugni.
SELONG-- Tidak dapat dipungkiri, pariwisata menjadi andalan pemerintah, masyarakat dan bahkan pedagang. Sebab sektor satu ini selain bisa membangun citra daerah, juga diharapkan mendatangkan pundi rupiah.
Sepertinya kepentingan itu yang di usung oleh Sahabat Pariwisat Nusantara (Sapana). Lantaran organisasi satu ini tak hanya bicara soal pariwisata, namun juga prihal pembinaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM)
Kepada JEJAK LOMBOK, Ketua Sapana Lombok Timur, H Abd Aziz Zuhdi yang ditemui disela acara pengkuhannya menerangkan, sapana ini hadir sebagai wadah silaturohim antar penggiat pariwisata. Dia mengatakan, Lotim kaya sekali akan distinasi pariwisata.
Bumi Patuh Karya, memiliki gunung yang begitu dikenal dan bentangan pantai, dan distinasi wisata lainnya yang dapat dipromosikan ke luar.
"Maka dari itu, Sapana ingin ikut membantu pemerintah dan stack holder terkait. Untuk terus mempromosikan pariwisata di Lotim, agar lebih dikenal oleh dunia," terang H Abd Aziz Zuhdi, Kamis (4/1)
Untuk mencapai visi itu, lanjutnya, pihaknya akan bekerjasama dengan organisasi kepariwistaan lainnya. Seperti HPI, HPRI, HIPLA, APGI dan tetunya dengan Pemerintah Daerah (Pemda) melalui Dinas Pariwisata.
Selain fokus di pariwisata pihaknya juga hendak ikut terlibat dalam pemberdayakan UMKM. Seperti kain tenun Pringgasela, grabah di Masbagik Timur, dan hasil produk usaha kecil dan menengah lainnya.
Untuk pemberdayaan UMKM, kata dia, pihaknya telah menyiapkan menyiapkan aplikasi yakni Gosap.
Melalui aplikasi itu, sebutnya, nantinya pihaknya akan bergerak dan bekerja untuk pemberdayaan.
Aplikasi ini sendiri, bebernya, hasil karya anggota organisasi tersebut.
"Di aplikasi ini ada bagiannya seperti transport, pesan hotel, gaet, UMKM, paket tur dan yang lain. Aplikasi ini bisa di download do playstore," terangnya
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Lombok Timur, H Mugni dalam sambutannya dirinya menyambut baik keberadaan organisasi tersebut. Namun demikian, harus mengikuti undang-undang ke ormasana.
"Silahkan buat organisasi mau terdaftar atau tidak, silahkan. Tapi asal jangan melanggar hukum," ucapnya
Dia menjelaskan, jika organisasi ingin mendapatkan pembinaan oleh pemerintah, maka harus terdaftar dalam dinas terkait. Dia menyebutkan, di Dinas Pariwisata sampai saat ini sudah ada tiga organisasi yang terdaftar yakni HPI, HPRI dan HIPLA.
Begitupun bagi Sapana, jika telah dikukuhakan dan eksis agar segara mendaftarkan diri ke dinas yang dikomandoinya. Sehingga dapat pembinaan dari Pemda.
Di Lotim sendiri, ujarnya, selain mengusung sapta juga memiliki, catur pesona. Yakni bersih, indah, dan aman.
"Bersih masih jadi persoalan, jika ada sampah di Labuan Haji misalnya. Saya sering di hubungi," terangnya
Para wisatawan, menurutnya, datang dengan tujuan. Bukan untuk datang setiap hari, melainkan terencana.
Oleh sebab itu, konsep pariwisata Lotim lainnya, yakni alam lestari, budaya kokoh, dan norma ditaati.
Disini, terangnya, memiliki banyak pariwisata mulai dari gunung, pantai, dan yang terbaru berupa wisata religi.
Selain itu ia menyinggung soal minimnya sumbangan PAD dari sektor parwisata. Hal itu, sebutnya sebagai syarat mendapatkan dana bantuan hibah dari kementrian pusat, dalam upaya perbaikan ekonomi nasional.
Dia menyebutkan, syarat itu berupa 15 persen PAD harus berasal dri sektor pariwisata. Selanjutnya daerah yang menjadi prioritas. Itu kenapa Lotim tak dapat dana bantuan tersebut.
"Misalnya Rp 300 miliar PAD Lotim, maka 15 persennya atau sekitar Rp 47 juta harus berasal dari periwisata. Itu baru kita dapat hibah," terangnya (kin)