RUBUH: Salah satu kelas SDN 1 Denggen rubuh bagian atasnya.
SELONG--Satu ruang kelas SDN 1 Denggen Kecamatan Selong, Lombok Timur rubuh. Peristiwa itu terjadi lantaran hujan yang disertai angin kencang pada, Selasa malam (23/2) kemarin.
Kepala SDN 1 Denggen, Fathurrohman, S.Pd mengatakan, kelas tetsebut roboh karena hujan yang disertai angin. Terlebih bangunan tersebut merupakan bangunan tua.
"Sudah lama sebenarnya, dan setiap lapor bulan kita laporkan kalau bangunan ini dalam kondisi rusak berat," terang Kepala SDN 1 Denggen, Fathurrahman, saat ditemuai diruang kerjanya, Kamis (25/2).
Di lain sisi, terangnya, kayu bangunan telah lapuk. Terlebih sebelum rubuh atas bangunan melengkung.
Namun pihaknya mengaku beruntung, lamtaran kejadian pada malam hari. kejadiannya pada saat tak ada aktivitas di sekolah tersebut sehingga tak ada korban jiwa.
Sebenarnya, terangnya, pada tahun 2017 lalu sekolah ini mendapat bantuan rehan tiga ruang. Namun tak tahu kenapa hanya dua ruang kelas yang dapat dieksekusi.
"Saya baru menjabat di sini dan bangunan itu sudah rusak berat," ujarnya.
Meski demikian, terangnya, kegiatan proses belajar tetap seperti biasanya. Untuk sementara siswa menempati musala dan perpustakaan. Hal ini berlaku sampai dengan ruang kelas tetsebut dapat diperbaiki dan layak untuk ditempati belajar.
Ia mengatakan, dirinya tak dapat mengkalkulasikan berapa jumlah kerugian akibat peristiwa tersebut.
"Kejadian ini sudah kita sampaikan ke dinas terkait. Yang rubuh ini hanya satu kelas saja, yakni kelas empat," ucapnya.
Selain itu, ada satu ruang kelas lagi yang rusak parah akibat gempa tahun 2018 silam. Dari kerusakan itu nampak coran juga sudah lapuk.
Namun sampai saat ini belum dapat diperbaiki, dan tetap digunakan untuk proses belajar siswa. Hanya saja, pihaknya tetap dalam keadaan was-was.
"Tapi guru yang mengajar berani menempati, meksi sedikit khawatir. Sekarang ditempati oleh siswa kelas satu," paparnya.
Terpisah, Kepala Bidang Sekolah Dasar, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Timur, Hadi Jayari mengatakan, pihaknya telah menerima laporan terkait peristiwa tersebut.
Sebelum kejadian, ujarnya, pihaknya telah mewaspadai akan terjadinya hal itu. Sebab laporan yang masuk, bangunan itu sudah rusak berat.
"Sebelumnya kejadian kita sudah layangkan surat, untuk mengosongkan ruangan itu," bebernya.
Dia mengatakan, pihaknya telah turun melihat kondisi sekolah tersebut. Menurutnya, kayu bangunan tersebut juga memang sudah lapuk.
Tak hanya ruangan itu, ada juga bangunan yang mengalami hal serupa. Struktur betonnya sudah tua dan harus direhab.
Kedepan, sekolah ini akan menjadi prioritas agar dapat dibangun seperti semula. Namun demikian, hal ini akan bisa dilaksanakan tahun 2022 mendatang, sebab saat ini terjadi keterbatasan anggaran.
Sebenarnya, bebernya, sekolah tersebut telah diusulkan ke kementerian terkait agar mendapatkan dana rehab. Namun sampai saat ini belum ada tanggapan.
Ia juga mengatakan, pihaknya akan berusaha mengusulkan melalui Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), agar bisa masuk di anggaran perubahan.
Namun demikian, pihaknya telah meng-entri data pengusulan untuk tahun 2021 ini sampai bulan Mei atau Juli mendatang. Tujuannya agar dapat masuk ke anggaran perubahan.
"Kita akan usulkan melalui TAPD, mudah-mudahan kita dapat untuk satu lokal. Mudahan kita dapat dari kementrian juga, agar samaan dengan sekolah yang strukturnya sudah rusak," tandasnya. (kin)