INOVASI: Mahasiswa KKN Unizar saat mengolah sampah organik jadi eco-enzyme.
GERUNG - Mahasiswa KKN Universitas Islam Al-Azhar Mataram periode 2021 punya inovasi membanggakan. Mereka mampu menyulap sampah organik menjadi eco-enzyme (EE) cairan ajaib multiguna.
Kegiatan menyulap sampah sekaligus penyuluhan kepada masyarakat, berlangsung di Desa Mekarsari, Kecamatan Narmada, Lombok Barat, Sabtu (6/3).
Salah satu mahasiswa KKN Unizar juga ketua Kelompok II yang mencetuskan ide membuat eco-enzyme yakni, Hindami Hayyan Anwar.
Kepada media, ia menjelaskan, alasannya membuat cairan ajaib multiguna karena melihat kegiatan masyarakat di Dusun Karang Kates. Dimana kegiatan tersebut di dominasi pengupas kulit bawang dan produk kripik pisang.
Ia melihat kulit sampah itu bisa digunakan. Begitu jug dengan sampah buah di pasar Bertais Mataram, termasuk memanfaatkan Jerami.
"Daripada jerami di bakar, dapat menimbulkan pemanasan global, kami manfaatkan saja buat eco-enzyme yang lebih bermanfaat di masyarakat," ujarnya.
Yang jelas lanjutnya, bahan eco-enzyme ini melimpah di Dusun Karang Kates. Karena itu, ia berpikir merubahnya menjadi bahan lebih berguna bagi masyarakat.
Sementara itu, Kepala Prodi Agro Bisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Islam Al-Azhar, Ir Baiq Fauziah M.Si, mengapresiasi inovasi mahasiswanya. Mereka membuat exo-enzym melalui langkah permentasi sampah organik menjadi cairan ajaib multiguna.
Untuk membuat cairan tersebut, lanjutnya, membutuhkan waktu selama tiga bulan. Durasi ini berlaku di daerah beriklim tropis. Berbeda dengan di daerah non tropis yang membutuhkan waktu enam bulan.
"Cairan multiguna ini hasil fermentasi gula merah, sampah sisa buah atau sayuran dan air. Cairan inj bukan sisa sampah yang sudah dimasak, membusuk dan mengandung minyak," ungkapnya.
Dia menyampaikan, ide itu timbul karena melihat keberadaan sampah setiap hari semakin menumpuk. Selain itu, ia jenis sampah lebih didominasi organik.
Fauziah memaparkan, manfaat eco-enzyme bisa untuk pembersih alami. Termasuk pembersih rumah tangga dan bisa jadi hand sanitizer tanpa alkohol.
Selain itu, bisa menyuburkan tanaman, selanjutnya manfaat medis. Bisa pula untuk basmi kuman seperti gatal, jantungan, mengobati luka goresan, tingkatkan daya tahan tubuh, membuat rambut lebih kuat dan lembut dan lain sebagainya.
Langkah mahasiswa KKN Unizar itu mendapat apresiasi dari salah seorang anggota DPRD Lombok Barat, Ir H Jumahir dari Fraksi Golkar. Ia mengatakan, dalam kondisi pemerintah mengurangi jatah pupuk anorganik kepada petani, inovasi eco-enzyme dinilai dapat membantu petani memenuhi kebutuhan pupuk yang sudah difermentasi dari bahan organik.
"Sangat kami apresiasi, selain bisa membantu petani penuhi kebutuhan pupuk, bisa juga menjaga lingkungan dalam kurangi sampah kaitan program Zero Waste," ujarnya.
Bagi politisi Golkar asal Dusun Karang Kates ini menyampaikan, bahan baku dari eco-enzyme sangat tersedia di masyarakat dan sangat mudah didapat. Karenanya, dia akan mendorong pemerintah daerah memberikan anggaran untuk memproduksi lebih banyak.
"Saya juga akan dorong Dinas Pertanian bangun koordinasi dengan UNIZAR, begitu halnya dengan OPD lainnya supaya berkolaborasi. Kita ingin potensi segera disikapi juta oleh pemerintah desa, karena tidak membutuhkan biaya banyak namun manfaatnya sangat banyak," tegasnya. (jl)