DILUMPUHKAN: Karena mencoba melawan saat diamankan, HM dihadiahi timah panas polisi.
MATARAM -- Pelaku pembobolan Kantor Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (PMI) Lombok Barat berhasil diringkus aparat. Ia diringkus di Jalan Bung Hatta No.3b Lingkungan Pajang Timur, Kelurahan Pejanggik, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram.
Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol Artanto SIK mengatakan, dalam pembobolan itu maling tersebut berhasil membawa kabur satu buah brankas. Dimana brankas tersebut berisi uang kas PMI sebesar Rp 653.500.000.
Tak hanya itu, satu buah buku tabungan bank BTN yang masih kosong, satu lembar sertifikat tanah atas nama Dr Retno Tri Wulandari juga turut digondol. Bahkan, tiga buah BPKB kendaraan roda 4 dan dua buah kunci serep kendaraan roda 4 juga dibawa kabur.
"Atas kejadian tersebut PMI mengalami kerugian sebesar Rp. 722.500.000," jelasnya.
Peristiwa terbobolnya kantor PMI tersebut, diketahui pada Minggu 21 Februari 2021 sekitar pukul 03.00 Wita. Peristiwa ini diketahui oleh salah satu petugas kebersihan di tempat itu.
Saat itu dia hendak membersihkan ruang keuangan PMI. Dia kemudian kaget melihat ruangan tersebut telah acak-acakan, jendela kantor terbuka dan berangkas PMI sudah raib.
Terungkapnya pelaku pembobol kantor PMI, berawal dari informasi yang diberikan oleh EL seorang tahanan asal Jempong Kota Matatam. EL ditangkpap petugas Polsek Cakranegara dengan kasus yang lain pada 5 Maret 2021 lalu.
Kepada polisi, EL menerangkan bahwa pelaku pembobol kantor PMI adalah seseorang yang berinisil HM alias US atau SN dan orang yang berinisial D.
Setelah itu, Tim Puma Polda NTB melakukan penyelidikan dan mendapatkan informasi. Bahwa HM sedang bersembunyi di wilayah Desa Songak, Kecamatan Sakra Kabupaten Lombok Timur.
Singkatnya Tim Puma Polda NTB menuju lokasi persembunyian HM. Mengetahui dirinya dicari petugas HM berusaha melarikan diri lewat atap rumahnya.
Namun usahanya itu gagal, karena HM terjatuh dari atap rumahnya saat dikejar.
"HM Hampir digebuk masa. Namun tim kami berhasil amankan HM dari amukan masa tersebut," ucap ya.
Namun karena HM hendak melakukan perlawanan terhadap petugas, terpaksa tim melumpuhkan HM dengan timah panas.
Setelah diintrogasi HM mengakui perbuatannya. Uang yang didapat dari hasil pencurian itu sudah dipakai sebagian untuk beberapa hal seperti membayar hutang. Ia juga beli motor dan dibagi kepada temannya yang lain. (jl)