PENGHARGAAN: Desa Wisata Sesaot diberikan sertifikat Desa Wisata Berkelanjutan dari Kemenparekraf RI.
GERUNG - Apresiasi luar biasa pantas diberikan kepada Desa Wisata Desa Sesaot. Desa ini ditunjuk sebagai salah satu Desa Wisata Berkelanjutan di Indonesia.
Didapuknya Sesaot, Kecamatan Narmada Lombok Barat sebagai desa wisata berkelanjutan ditandai penyerahan sertifikat Desa Wisata Berkelanjutan. Penyerahan sertifikat ini dilaksanakan di Balairung Soesilo Soedarman Gedung Sapta Pesona Kantor Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Jakarta, Selasa, (2/3).
Sertifikat tersebut diterim perwakilan Desa Wisata Sesaot. Yakni Kepala Desa Yuni Hari Seni dan Pengelola Wisata Desa Sesaot Budi Setiawan Masudi. Sertifikat itu diberikan langsung Menteri Kemenparekraf Sandiaga Salahudin Uno di Jakarta.
Tak hanya Desa Sesaot yang ditunjuk. Bersama itu ada 16 desa lain yang juga menerima penghargaan serupa di Indonesia. Semua desa itu didorong sebagai quality tourisme atas prestasinya.
Menteri Parekraf RI, Sandiaga Salahuddin Uno menjelaskan, penerapan standar berkelanjutan ini berfokus kepada 3 aspek. Ketiganya yaitu sosial, lingkungan dan ekonomi melalui program sertifikasi desa wisata berkelanjutan.
"Tujuannya agar lebih berkualitas, lebih kredibel, dan mampu berkolaborasi serta bersaing secara domestik dan internasional," ucapnya.
Bagi Sandi, membangun quality tourism memerlukan beberapa syarat. Beberapa diantaranya seperti infrastruktur, konektivitas, pemasaran, hingga daya tarik destinasi pariwisatanya sendiri. Lewat ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas wisata serta kenyamanan dan keamanan destinasi wisata.
Komitmen Kemenparekraf terhadap pariwisata berkelanjutan sendiri diimplementasikan dengan terbitnya Peraturan Menteri Pariwisata No. 14 Tahun 2016 tentang Pedoman Destinasi Pariwisata Berkelanjutan. Ini sesuai RPJMN 2020-2024, Kemenparekraf menargetkan sebanyak 244 desa wisata menjadi desa wisata mandiri hingga 2024.
Sandi menegaskan, desa wisata menggerakkan ekonomi masyarakat, UMKM, menciptakan lapangan kerja, dan untuk pelestarian lingkungan. Upaya menggerakkan semua lini itu dengan program one village, one creative product.
Ia berharap melalui pencapaian penghargaan tersebut pengelola Desa Wisata agar dapat memberikan contoh bagi pengelola Desa Wisata lainnya. Selain itu, berperan aktif dalam mewujudkan pariwisata berkelanjutan di Indonesia.
Menparekraf juga menginstruksikan kepada para jajaran di lingkungan Kemenparekraf mendukung dalam peningkatan kapasitas SDM pariwisata dan ekonomi kreatif. Kemudian melakukan pendampingan, revitalisasi, peningkatan kualitas daya tarik, serta pemenuhan sarana dan prasarana penunjang pariwisata.
"Termasuk peningkatan promosi, mendukung pengembangan ekonomi kreatif dan digitalisi, serta mendukung penyelenggaraan event festival di Desa Wisata Berkelanjutan," ujarnya.
Desa Wisata Berkelanjutan ini diharap mampu mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk wisata. Termasuk berkomitmen penuh dalam pengembangan pariwisata dengan menyesuaikan kondisi terkini.
“Pandemi COVID-19 yang memprioritaskan aspek Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan (CHSE) dan pengembangan serta penguatan produk ekonomi kreatif lokal”, katanya.
Kemenparekraf memberikan sertifikasi Desa Wisata bertujuan untuk membangun, meningkatkan kesadaran stakeholders di desa wisata. Sertifikasi ini juga sebagai upaya penguatan dan pengembangan dalam implementasi aksi desa wisata berkelanjutan.
Kata dia, penguatan dan pengembangan ini terdiri dari aspek tata Kelola, pelestarian budaya dan lingkungan. Dari proses ini diharap membawa dampak positif bagi masyarakat sosial khususnya dalam meningkatkan perekonomian desa wisata.
Proses tahapan sertifikasi desa wisata dilakukan pada 29 - 30 November 2020. Tahapan ini meliputi training auditor, sosialisasi instrumen dan pendampingan pengisian bagi deesa wisata.
"Termasuk juga desk evaluation, visitasi desa wisata (daring dan luring) hingga rapat panel reviewer," imbuhnya.
Kedepan 16 Desa Wisata Berkelanjutan tersebut diharapkan dapat tetap menjaga dan mengembangkan aspek berkelanjutan. Selain itu harus pula menyesuaikan dengan kondisi terkini pandemi Covid-19.
Ini penting karena sangat memerlukan perhatian pengelola desa wisata dalam menjaga kebersihan, kesehatan, keselamatan dan kelestarian lingkungan.
Berikut 16 Desa Wisata Berkelanjutan sebagai proyek percontohan sertifikasi, yaitu :
1. Desa Wisata Pentingsari, Kabupaten Sleman, D.I.Yogyakarta
2. Desa Wisata Desa Sesaot, Kabupaten Gunungkidul, D.I.Yogyakarta
3. Desa Wisata Jatimulyo, Kabupaten Kulonprogo, D.I.Yogyakarta
4. Desa Wisata Candirejo, Kabupaten Magelang, Prov. Jawa Tengah
5. Desa Wisata Karangrejo, Kabupaten Magelang, Prov. Jawa Tengah
6. Desa Wisata Kandri, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah
7. Desa Wisata Lerep, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah
8. Desa Wisata Penglipuran, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali
9. Desa Wisata Pemuteran, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali
10. Desa Wisata Pujon Kidul, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur
11. Desa Wisata Osing Kemiren, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur
12. Desa Wisata Liang Ndara, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur
13. Desa Wisata Bilibante, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat
14. Desa Wisata Kembang Kuning, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat
15. Desa Wisata Sesaot, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat
16. Desa Wisata Batu Layang Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.
Terhadap masuknya Desa Sesaot dalam daftar tersebut, Kades Narmada, Yuni Hari Seni mengatakan, penghargaan ini menjadi suatu kebanggaan bagi pihaknya. Terlebih, desa ya.g dipimpinnya merupakan satu-satunya di Lombok Barat.
Ia pun beeharap, sinergi antara semua lembaga desa pengelola, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) serta para tokoh supaya tetap menjaga dan mempertahankan pengelolaan, sosial ekonomi budaya dan lingkungan. Ini penting agar desa ini tetap menunjukkan eksistensinya.
Harapan lainnya, Desa Wisata Sesaot lebih maju dan berkembang kedepan. Karena itu, pemerintah daerah dan pusat bisa memberikan perhatian penuh. Baik dalam membantu promosi maupun yang lainnya, sehingga bisa berdampak ekonomi bagi masyarakat sekitar. (jl)