WAWANCARA: Kepala UPT Dikbud NTB Lombok Timur, H Mahsun saat diwawancara wartawan.
SELONG-- Bicara pariwisata tak hanya soal keindahan tapi juga harus penyiapan infrastruktur lainnya. Yang tidak kalah penting salah satunya yakni peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).
Di Lombok Timur misalnya. Pariwisata sudah masuk ke dunia pendidikan. Buktinya banyak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) baik negeri dan swasta telah menyiapkan jurusan itu, bahkan sudah sampai dengan perguruan tinggi.
Kepala Cabang Dinas Kebudayaan Nusa Tenggara Barat, H Mahsun, menerangkan sudah banyak SMK yang menawarkan jurusan tersebut. Setidaknya sudah ada tiga di sekolah negeri ditambah dengan swasta.
Menurutnya, bumi Lombok Timur sangat kaya dengan potensi pariwisata. Potensi ini terhampar dari ujung utara sampai dengan selatan dan keberadaan jurusan di sekolah sangat dapat dimanfaatkan.
"Jika dimaksimalkan sumberdaya ini, sangat potensial dan menjanjikan sebab di daerah kita ini potensinya kaya akan pariwisata tetutama dipantai selatan," terang H Mahsun, kepada awak media, Senin (15/3).
Beberrapa potensi destinasi yang menawan itu seperti Pantai Pink, Sungkun, Gili Lunjer dan yang lainnya. Menurutnya, keberadaan destinasi itu sangat menjanjikan.
Namun demikian ia mengakui jika di beberapa sisi perkembangannya sangat lamban. Kondisi ini terutama ditemukan di sektor perhotelan. Karena itu, pihaknya memfokuskan kepada penambahan core jurusan tersebut, khususnya di SMK.
Langkah ini diambil lantaran pihaknya memiliki harapan besar kepada siswa lulusan pariwisata. Lewat tangan mereka diharap bisa mengembangkan keahliannya.
"Begitu tamat di SMK, kita berharap mereka siap kerja sesuai dengan keahliannya. Siap juga terjun ke masyarakat untuk mengembangkan ilmu pengetahuannya," ujarnya.
Jika hal itu dapat tercapai, terangnya, akan mempu mengangkat beberapa potensi wisata baik wilayah utara maupun selatan.
Dalam dunia pendidikan, terangnya, pihaknya telah menyiapkan infrastruktur bagi sekolah yang ingin meng-upgrade kemampuan di bidang tersebut.
Segala kebutuhan sekolah, ucapnya, dapat dituangkan dalam rencana kegiatan dan anggaran sekolah (RKAS). Begitu juga dengan rencana lainnya agar dibuatkan usalan.
"Kita terbuka soal itu, terkait dengan perkembangan infrastruktur yang lain termasuk alat, gedung, dan segala macam itu, kita minta dibuatkan usulan, tinggal dituangkan di RKAS," tandasnya. (kin)