SERTIFIKASI: Room Boy dan Room Maid mengikuti kegiatan uji kompetensi sertifikasi yang dilaksanakan Dinas Pariwisata Lombok Barat.
GERUNG -- Sebanyak 20 orang petugas kebersihan kamar atau room boy dan room maid mengikuti uji kompetensi untuk sertifikasi. Kegiatan ini oleh Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Lombok Barat (Lobar).
Sertifikasi ini merupakan salah satu langkah Dispar dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Pengembangan tersebut dalam di bidang industri pariwisata wisata dalam bidang pengelolaan pariwisata yang lebih profesional lagi.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Dispar Lobar, Hj. Yohana pada saat pembukaan kegiatan sertifikasi bagi Room Boy and Maid di Hotel Puri Saron Senggigi, Kamis (18/3).
Hj. Yohana mengatakan, industri pariwisata merupakan sektor industri yang mampu memacu pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam hal kesempatan kerja. Begitu juga dengan pendapatan dan dalam mengaktifkan sektor lainnya yang mendukung industri pariwisata itu sendiri.
“Maka perlu disiapkan SDM yang berkualitas khususnya yang berkaitan dengan departemen housekeeping. Salah satu yang menjadi perhatian Dispar adalah tenaga room boy dan room maid," ungkapnya.
Untuk bisa menunjang semua itu, jelasnya, perlu diadakan uji kompetensi dan sertifikasi. Langkah ini untuk SDM pariwisata di Lombok Barat.kata Yohana.
Sementara itu, Koordinator Pengembangan Destinasi Area II Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI, Meliana mengatakan, Kemenparekraf pada tahun 2020 kemarin sudah mengeluarkan beberapa pedoman. Diantaranya adalah CHSE untuk sektor hotel dan restaurant yang dapat dijadikan pedoman aplikasi dalam keseharian selama pandemi Covid-19 masih berlangsung.
"Kita harus bisa mengambil sisi positifnya. Dengan adanya pandemi ini kita lebih disiplin dalam menerapkan kebersihan dan kesehatan terutama yang bergerak di bidang perhotelan,” jelas Meliana.
Untuk bisa mendapatkan ilmu bagaimana menerapkan protokol kesehatan tentu sudah banyak yang memberikan. Namun yang paling sulit adalah mempertahankan dan mengaplikasikan apa yang sudah didapat.
Meliana berkeyakinan jika semua pihak akan bisa menerapkan hal tersebut akan dapat menjadi point plus bagi para tamu.
"Semoga kedepannya perkonomian di Lombok Barat bisa kembali pulih seiring dengan berakhirnya pandemi Covid-19 mendatang," harap Meliana.
Terpisah, Ketut Okka Arijasa salah seorang Asesor Kompetensi dari LS Bina Kompetensi NTB, mengatakan kegiatan kompetensi bagi tenaga room boy dan room maid kali ini lebih kepada memberikan satu penguatan. Harapannya kedepan akan lebih berkompeten di bidangnya masing-masing.
Dia juga berharap agar semua karyawan hotel harus memiliki sertifikat profesi ini. Dengan begitu, diharapkan nantinya para karyawan hotel akan menjadi karyawan yang profesional terutama di bidang mereka masing-masing.
"Uji kompetensi ini merupakan salah satu tolak ukur pengakuan kepada mereka secara profesional terutama terkait dengan bidangnya mereka. Dengan profesionalisme itu diharapkan kualitas dari sebuah hotel sudah pasti akan bisa dijamin, lebih-lebih kita akan menyongsong era milenial ini,” harapnya. (jl)